11. Bittersweet

345 92 31
                                    

Berhubung ini kilas balik, jadi cuma bakal ngambil part-part penting. So, maklumin kalo alurnya cepet.

🖤🖤🖤


"Hari ini, aku akan mengantarmu pulang. Tapi sebelum itu, aku akan pergi ke toko buku terlebih dahulu. Boleh, kan?" Jimmy berbicara pada Kyra, sembari menenteng helm di tangannya.

"Memangnya, kau tidak ada jadwal les?" Kyra mengikuti Jimmy dari arah samping. Mereka berdua hendak pergi menuju parkiran.

"Ada. Tapi bolos satu kali saja, tidak salah sepertinya." Jimmy mengulas senyum. Dia menatap pada Kyra setelah menaiki motornya. "Pakai ini," lanjutnya, sembari memasangkan helm yang tadi berada di tangannya pada kepala Kyra.

"Tapi, bagaimana denganmu?"

"Sebelum pergi ke toko buku, kita mampir ke toko helm."

"Untuk apa? Bukankah kau sudah punya yang ini?" tunjuk Kyra pada helm yang dia pakai.

"Kyra, aku ingin membelikan helm untukmu. Supaya lain waktu, akan mudah bagi kita jika ingin berkendara bersama," jelas Jimmy.

"Tapi aku tidak mempunyai uang untuk membelinya, Jimmy."

"Myky-ku ... aku bilang, aku yang akan membelikan. Itu artinya, uangnya dariku saja."

"Tapi---,"

"Tidak ada tapi. Cepatlah naik."

Tak butuh waktu lama, mereka pun akhirnya sampai ke tempat yang dituju.

"Pink lagi?" Kyra menghela napasnya. "Jim, kenapa helm-ku harus berwarna pink?" Dia protes, ketika Jimmy memberinya sebuah helm dengan warna yang sudah jelas kurang dia sukai.

"Kenapa? Tidak suka? Kyra, ini cocok sekali untukmu. Lihatlah," ucap Jimmy seraya mengarahkan wajah Kyra ke hadapan cermin. "Kau terlihat dua kali lipat lebih cantik jika memakai ini."

"Dua kali lipat saja?" ucap Kyra dengan alis yang menukik, menatap Jimmy dari pantulan cermin.

"Tidak tidak, kau bahkan terlihat sepuluh kali lebih cantik. Percaya padaku," sanjung Jimmy dengan sedikit bujukan.

"Benarkah?"

Jimmy merespons dengan anggukan pasti.

Merasa tak bisa menolak, Kyra akhirnya setuju. Dia melepaskan helm yang berada di atas kepalanya, menyerahkan itu pada Jimmy. "Baiklah, kalau begitu aku mau yang ini saja," pasrahnya.

Jimmy mengusap kepala Kyra, yang kini rambutnya sedikit berantakan. "Nah begini aku suka. Semua yang aku sarankan adalah kebaikan untukmu juga."


•••


"Adakah buku yang kau suka? Jika ada, ambillah semaumu." ujar Jimmy sembari melihat setiap rak di toko buku yang dia datangi.

"Ini!" Kyra mengangkat sebuah buku yang sejak tadi menjadi pusat perhatiannya.

"Kyra, bukan buku yang begini." Jimmy kembali meletakkan buku yang tadi berada di tangan Kyra. Sebuah buku sport berisi pengetahuan tentang olahraga.

"Kenapa?" Kyra bertanya dengan bingung. "Kau tahu, aku suka menonton bola. Aku juga sangat suka dengan MotoGP."

"Kau ini wanita. Kenapa malah suka hal-hal semacam itu." Jimmy menarik tangan Kyra ke depan jejeran buku-buku pelajaran. "Ini bisa membantumu belajar, untuk ujian nanti."

"Tapi aku juga butuh hiburan. Jika kau ingin memberiku buku pelajaran, biarkan aku juga membeli sendiri buku tadi," mohon Kyra.

"Baiklah, jika kau butuh hiburan, kau baca ini saja." Jimmy mengambil sebuah novel yang berada di rak seberang. "Pilihlah mana yang menarik menurutmu."

Boyfriend To Stranger Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang