09. Flashback

341 96 23
                                    

Ada beberapa percakapan dari masa lalu di sini. Harusnya, tulisannya dicetak miring, tapi karena banyak, aku ngerasa bakal acak²an pas dibaca. So, maklumi ya. Intinya kita flashback di sini.

🖤🖤🖤

Waktu keberangkatannya masih empat jam lagi. Jimmy menunggu dengan tak sabar. Dia juga bimbang, bahkan beberapa kali memperhatikan akun David, karena barangkali pemuda itu akan memposting sesuatu tentang Kyra lagi.

"Ibu, bolehkah aku meniup gelembung di sini?"

Jimmy menoleh pada suara seorang anak kecil yang ada di seberang kursi tunggunya. Anak berusia sekitar 6 tahun itu meminta izin pada ibunya sembari menyodorkan sebuah botol berisi cairan sabun untuk membuat gelembung.

Jimmy mengukir sebuah senyuman ketika melihatnya.

Lagi lagi, dia jadi ingat pada Kyra.

Pernah suatu hari, ketika statusnya dengan gadis tersebut masih sebatas teman, baru mengenal sekitar beberapa bulan. Jimmy, Kyra, Jessica, Samuel dan yang lainnya hendak pergi untuk menonton bersama di salah satu bioskop.

Jimmy dan Kyra kebetulan datang terlebih dahulu, mereka menunggu teman-temannya di sebuah taman yang tak jauh dari sekolahnya.

Remaja-remaja ini memang cukup sering menghabiskan waktu bersama.

Awal mula persahabatan mereka dimulai ketika bertemu dan satu kelompok pada masa orientasi sekolahnya.

Entah karena bosan atau bagaimana, tiba-tiba Kyra berjalan dan membeli sebuah gelembung sabun untuk dia mainkan.

"Kau ini, seperti anak kecil saja. Apa kau tidak malu?" protes Jimmy.

"Malu kenapa?" Kyra bersikap cuek, dan terus meniup gelembung sabun yang ada di tangannya dengan tanpa beban. "Lagi pula, aku juga sering meniup gelembung-gelembung seperti ini ketika aku mandi."

Jimmy mengernyitkan dahinya. "Maksudmu, kau menggunakan sabun yang kau pakai untuk mandi?"

"Iya, memangnya ada yang salah? Kenapa ekspresi wajahmu seperti itu?" Kyra menoleh sebentar, hingga selanjutnya dia kembali sibuk dengan apa yang kini ada di tangannya.

"Kyra, apa kau selalu menceritakan hal-hal semacam ini pada orang lain?"

Kyra menyimpan batang tiupan ke dalam wadahnya, lalu kembali menatap pada Jimmy yang kini menampilkan ekspresi wajah canggungnya. "Soal aku meniup gelembung, begitu?" Dia terkekeh sejenak. "Aku ini manusia apa adanya. Aku tidak malu, jika harus menceritakan hal tersebut pada orang lain."

"Hmm, ya tapi ... kau jangan menceritakan terlalu mendetail, aku ini lelaki."

"Jim, kau ini kenapa? Ini soal meniup gelembung, kenapa kau serius sekali."

"Tapi, kau meniup gelembung saat kau mandi, kan?"

"Lalu?" Mata Kyra serta merta membulat setelah bertanya demikian.

Plak!

Kyra refleks memukul kening Jimmy cukup keras. Dia baru sadar, telah berbicara keceplosan dan terlalu jujur.

"Kenapa kau memukulku?" Jimmy memegangi kepalanya yang lumayan sakit itu.

"Amnesia! Lupakan apa yang aku katakan tadi!" ujar Kyra dengan nada suaranya agak lantang. Dia bahkan langsung berdiri, hendak meninggalkan Jimmy karena malu.

"Dasar bodoh!" Kyra terus mengumpati dirinya sepanjang perjalanan.

"Hei!" Jimmy menyusul Kyra, dan menahan tangannya. "Tenanglah, aku akan melupakan ucapanmu tadi. Aku berjanji tidak akan membahas ini lagi."

Boyfriend To Stranger Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang