14. Gifts

288 91 20
                                    

🖤🖤🖤


Ingin mengelak, tapi apa yang Jessica katakan itu memang faktanya.

Jimmy juga tak tahu harus merespons seperti apa? Karena dia merasa, kesalahan yang dia lakukan sudah benar-benar keterlaluan.

Dia bahkan sudah tega meninggalkan seorang gadis yang sedang berada pada titik terendahnya.

Jimmy duduk berjongkok sembari menarik rambutnya ke belakang. Dia merasa tak pantas juga jika kini berlari menyusul Kyra.

Jimmy tak punya alasan kuat agar gadis itu mau menerimanya. Dia bukan manusia yang layak untuk wanita sebaik Kyra.

Tapi, Jimmy merasa memiliki setitik harapan ketika mengingat barang-barang yang Kyra kembalikan.

Jika Kyra bisa menjaga barang-barang itu dengan baik selama ini, tidak menutup kemungkinan, bahwa perasaan gadis itu cukup besar untuknya.

Tak seperti yang pernah Jimmy pikirkan, tentang Kyra yang tak serius terhadapnya, karena langsung menerima ketika dia memutuskan hubungan.

Jimmy bangkit dari duduknya. Dia berjalan agak cepat ke arah tempat di mana dia meletakkan tas miliknya.

"Terima kasih karena telah membantuku," ucapnya sembari menepuk pundak Sam yang kini nampak kebingungan.

Masalahnya, Sam sama sekali tak mengerti dengan sikap Jimmy yang tiba-tiba berubah. Dari raut wajahnya saja, dia bisa melihat ada sebuah perasaan menggebu, yang tak lagi menunjukkan sikap pesimisnya.

"Kau mau ke mana?"

"Aku akan pulang ke rumah."

"Kau yakin?" Bukan tanpa alasan Sam bertanya demikian. Dia sudah jelas tahu, bahwa jika Jimmy pulang, pemuda itu pasti akan dicecar banyak pertanyaan oleh keluarganya.

"Aku yakin." Jimmy mengulas sebuah senyum tipis. "Aku harus pulang. Ada sesuatu yang harus aku pastikan, tentang perasaannya padaku yang sebenarnya."

Sam mengangkat sebelah alisnya karena masih belum paham dengan apa yang Jimmy katakan.

"Aku masih akan mencoba. Meski kalian tak lagi mendukungku, aku tak akan menyerah untuk mendapatkan hatinya lagi." Jimmy menepuk bahu Sam, setelahnya dia pun berjalan keluar tanpa ragu.

Saat tiba di luar, Jimmy sudah tak mendapati Kyra di sana.

Perasaan sakit kembali hadir menyapa dadanya, tatkala mengingat ucapan Kyra yang tak mau membuat seseorang menunggunya terlalu lama.

Itu menyakiti Jimmy. Karena dia sadar betul, bahwa sudah ada pria lain yang perlahan bisa meluluhkan hati wanita tersayangnya.

Ada helaan napas lirih di sepanjang perjalanannya. Jimmy tak hentinya membayangkan apa yang kini Kyra lakukan bersama pria bernama David itu.

Ingin marah pada kenyataan, tapi dia merasa harus menerima apapun yang terjadi saat ini. Jimmy tak ingin gegabah lagi, dia hanya harus memastikan bagaimana perasaan Kyra yang sesungguhnya.

Jadi, Jimmy langsung masuk ke dalam kamar setelah dia sampai di rumahnya.

Dia tak peduli dengan apapun.

Bahkan dia abai ketika sang asisten rumah tangga bertanya padanya.

"Tuan, kenapa Anda ada di sini?"

Jimmy benar-benar hanya ingin fokus pada tujuannya saja. Dia ingin melihat kotak berisi barang-barang yang pernah dia berikan pada Kyra.

Dan Jimmy mendapati kotak tersebut di bawah meja belajarnya.

Dia mengangkatnya, menyimpan di atas kasur dan ikut terduduk di sampingnya.

Boyfriend To Stranger Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang