Part 21

192 20 0
                                    

Selamat membaca semoga sukaa
~
~
~
~

Di waktu istirahat David, Sam, Panji, Arkan dan Raka berpencar mencari Justin. Sejak ia pergi dari Lapangan Basket tadi pagi, ia tak terlihat lagi oleh para sahabatnya.

"Gimana?" Tanya David buru-buru

"Di Roftoop gak ada bang" jawab Arkan laporan

"Di warung belakang juga gak ada" sambung Raka

"Tempat Gym gak ada siapa-siapa" jawab Panji membuat David mendesah kecewa

"Lo harapan terakhir Sam" ucap David melihat kearah Sam

"Dia keluar sekolah" ujar Sam membuat David dkk melotot

"Gila si Justin. Kita muter-muter sekolah, eh dianya gak ada disini" ucap Arkan kesal

"Sekarang gimana Dav?" Tanya Panji

"Masuk kelas aja. Mungkin Justin pulang ke rumah. Nanti pulang sekolah kita ke rumah" jawab David

"Hari ini pulang sore bang. Ada latihan basket" ucap Sam diangguki Arkan dan Raka

"Kita juga ada pelajaran tambahan musik Dav" ucap Panji mengingatkan David

"Ah iya gue lupa. Yaudah nanti sore kita kumpul di tempat parkir, terus langsung ke rumah gue" jawab David dengan raut wajah yang khawatir walau tak terlihat jelas.

"Semoga Lo pulang ke rumah" batin David berdoa

Sementara dilain tempat, beberapa orang tengah berbicara hal serius

"Sudah siap lakukan apa yang saya minta semalam?" Tanya satu diantara mereka

"Siap bos. Semuanya tinggal menunggu waktu yang sudah bos tentukan" jawab satu anak buah mereka

"Bagus. Bayaran kalian akan saya tambah setelah semuanya selesai" ucap orang yang disebut "bos" itu tersenyum puas

"Baik bos" jawab mereka dengan hormat

Rumah Sakit
Justin berjalan dengan terburu-buru menuju ruangan Dr. Daniel, yang sudah jadi dokter pribadinya.

Cklek
"Siapa kamu? Kenapa tidak sopan sekali?" Tanya Daniel marah. Ia tidak mengenali Justin karena menggunakan masker, kacamata dan topi hitam.

"Ini saya dok" jawab Justin tersenyum kikuk

"Loh Justin. Silahkan duduk duduk" ucap Daniel sudah tidak marah lagi

"Kenapa dokter manggil saya?" Tanya Justin setelah duduk

"Ini hasil tes yang benar" jawab Daniel menyerahkan selembar surat pada Justin

Justin tidak membacanya, ia justru menatap Daniel sambil tersenyum.

"Saya tau ini hasil yang buruk. Saya tidak perlu melihatnya" ucap Justin menyimpan surat tersebut ke dalam saku jaketnya.

"Kalau kamu tau, kenapa kamu bohongi Sam?" Tanya Daniel sedikit berteriak.

Flashback
"Ayolah bang. Bantu gue kali ini aja ya ya ya" ucap Justin merengek

"Gak. Ini tuh soal keselamatan kamu, Abang gak mau" jawab Daniel dengan tegas

"Gue tau, tapi gue gak mau buat mereka khawatir sama gue" ucap Justin

"Kalau Lo gak mau buat mereka khawatir, Lo kasih tau mereka yang sebenarnya. Terus lakuin pengobatan yang Abang saranin" jawab Daniel jengah memberi saran pada Justin yang keras kepala

"Gue janji, gue mau dioperasi dimana pun kalau Abang mau bantu gue sekarang" ucap Justin membuat Daniel berpikir. Daniel bingung, ia harus mengambil keputusan yang tepat.

"Oke Abang bantu" jawab Daniel
Flashback off

"Abang udah janji gak akan marah loh" ucap Justin membuat Daniel menghembuskan nafasnya kasar

"Iya. Tapi kamu gak menjaga kesehatan tubuh dengan baik. Kamu gak minum obat dari Abang, kamu masih sering ke club kan" jawab Daniel mulai memelankan suaranya

"Gue capek bang" ujar Justin menunduk. Perlahan bulir-bulir air mata turun dari matanya

"Gue capek minum obat terus-terusan. Gue muak minum obat sialan itu" lanjutnya semakin menunduk

"Kita lakukan operasi itu besok" ujar Daniel membuat Justin menatapnya

"Gak bang" ucap Justin menolak dengan keras

"Kalau kamu menundanya terus, Abang khawatir kanker kamu merembet ke otak dan itu akan membahayakan nyawa kamu" jawab Daniel berusaha meyakinkan Justin

"Masih ada beberapa yang harus gue lakuin bang, gue mohon kasih gue waktu buat beresin semuanya" ucap Justin memohon

"2 Minggu. Abang kasih waktu kamu 2 Minggu dari sekarang, itu adalah waktu paling lama kamu bisa bertahan dari kanker itu" jawab Daniel dengan tegas tak bisa dibantah




















Jangan lupa Vote ya guys
Sorry kalau gak nyambung

JUSTIN (Park Jeongwoo) || Tamat✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang