Part 37

214 21 1
                                    

Selamat membaca semoga sukaa
~
~
~
~

Hari operasi Sam
Sam sudah berada di ruang operasi. Sementara para orang tua dan sahabatnya menunggu diluar. Tak ada pembicaraan apapun, mereka hanya terdiam. Sesekali mengusap air matanya yang keluar.

Flashback
"Bang. Gue pengen minta tolong sama Lo" lanjut Justin dengan serius

"Apa? Gak untuk bohong lagi yaa" jawab Daniel membuat Justin terkekeh kecil.

"Sam sakit kan?" Tanya Justin membuat Daniel terkejut

"Apa maksudmu Justin?" Tanya Daniel

"Gue udah tau. Jadi tolong jujur sama gue, gimana kondisi dia sekarang?" Tanya Justin lagi. Daniel menghembuskan nafasnya pasrah

"Kondisi ginjalnya semakin buruk. Dia harus segera melakukan transplantasi. Paling lambat bulan ini" jawab Daniel

"Kenapa dia belum diobati?" Tanya Justin

"Tidak ada pendonor yang cocok dengannya" jawab Daniel menghela nafas

"Gue. Gue mau jadi pendonor" ucap Justin membuat Daniel menatapnya

"Kamu gila? Kondisi kamu sedang tidak baik-baik saja. Jangan ngaco" jawab Daniel marah

"Bang. Gue udah cape sakit-sakitan terus. Gue cape pura-pura sembuh di depan mereka. Gue udah lelah. Tolong bang" ucap Justin memohon

"Enggak. Pasti ada pendonor lain yang cocok" tolak Daniel

"Tapi sampai kapan? Kesempatan dia untuk hidup lebih besar daripada gue" ucap Justin membuat Daniel terdiam

"Oke. Tapi kalau keluarga kamu gak setuju, Abang gak bisa berbuat apa-apa" jawab Daniel

"Mereka pasti setuju kalau Lo bilang ini keinginan gue, mereka pasti setuju kalau ini buat gue bahagia" ucap Justin

Skip
Ruangan Daniel (setelah selesai operasi)
"Apa yang terjadi?" Tanya Papah Marvin peka terhadap raut wajah Daniel

"Justin tidak mau operasi" jawab Daniel membuat mereka terkejut

"Apa maksudmu?" Tanya Mamah Dinda

"Dia mau mendonorkan ginjalnya untuk Sam jadi kami hanya melakukan pemeriksaan terhadap ginjalnya saja dan hasilnya cocok" jawab Daniel semakin membuat mereka bingung

"Apa yang kamu maksud? Coba jelaskan" ucap Bunda Sofia

Daniel menjelaskan kondisi Sam yang sebenarnya kepada mereka. Juga apa yang tadi bicarakan dengan Justin dia sampaikan.

"Sejak kapan Sam sakit? Kenapa kau tidak jujur pada saya?" Tanya Papah Firman

"Maaf om. Dia yang menyuruh saya untuk tidak bicara pada kalian" jawab Daniel merasa bersalah

"Keputusan ada pada kalian. Tapi Justin minta kalian setuju, karena ini keinginan nya" lanjutnya membuat mereka bingung

"Tapi ini akan beresiko besar untuk Justin. Nyawanya bisa-bisa tak selamat" ucap Bunda Sofia mulai menangis

"Kita bicarakan setelah Justin siuman" ucap Papah Marvin

"Tapi Sam tidak boleh tau kalau Justin akan jadi pendonor untuknya" balas Daniel

"Saya akan buat dia untuk pulang ke Jakarta" ucap Papah Firman

"Tapi itu terlalu kentara Pah. Dia akan curiga" jawab Bunda Sofia

"Abang yang akan temani dia di Jakarta" ucap David setelah diam dari tadi
Flashback off

"David" panggil Mamah Dinda duduk di sampingnya

"Justin ngasih ini waktu di Bali" ucap Mamah Dinda menyerahkan sebuah kotak

"Apa ini?" Tanya David bingung

"Justin suruh buka setelah operasi Sam selesai. Katanya takut terjadi sesuatu. Dia bilang dia udah cape sakit-sakitan terus, selama kamu disini Mamah liat sendiri betapa tersiksanya dia. Dia terus bilang dia mau tidur" ucap Mamah Justin dengan sendu. Tak terasa air matanya jatuh perlahan. David yang mendengar nya pun ikut menangis

"Dia gak sayang Abang ya Mah? Dia gak mau bertahan untuk Abang. Dia hanya memikirkan orang lain. Tapi dia tidak memikirkan Abang" ucap David dengan suara parau

"Sutt. Gak boleh ngomong gitu. Mamah yakin dia sayang sama Abang. Dia gak mau Abang kehilangan kedua adiknya" jawab Mamah Dinda mengusap air mata David

"Mamah rela dia pergi?" Tanya David

"Gak ada seorang ibu yang rela anaknya pergi" jawab Mamah Dinda

"Lalu kenapa mamah biarin ini terjadi?" Tanya David lagi

"Karena ini keinginan pertama dan terakhinya pada Mamah" ucap Mamah Dinda membuat David menangis lagi dan lagi
























Jangan lupa vote yaa
Thanks buat yang udah vote❤️

JUSTIN (Park Jeongwoo) || Tamat✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang