Selamat membaca semoga sukaa
~
~
~
~Setelah kurang lebih 15 menit David sampai di lokasi. Ia tak melihat siapapun disana. Ia hanya melihat darah yang menetes di lantai. Ia mengikuti arah tetesan darah itu ke dalam.
Gelap
Itulah yang terlihat oleh mata David."Sam. Justin. Kalian dimana?" Teriak David berlarian di ruangan yang gelap
"Justin" teriaknya lagi
Sebuah lampu menyala, mengarahkannya pada dua orang laki-laki tampan yang berada diatas panggung kecil memegang sebuah gitar. Suara petikan mulai terdengar di ruangan itu.
Selamat Ulang Tahun-Gellen Martadinata
"Hari ini hari ulang tahunmu
Bertambah satu tahun usiamu
Ku doakan bahagia selalu untukmu
Tercapai segala cita-citamu
(Justin)Selamat ulang tahun ku ucapkan untukmu
Semoga bahagia kan mengiringi langkahmu
Tiada yang bisa ku beri
Hanyalah doa dan rasa cinta
Yang tulus dariku tuk dirimu
(Sam)Selamat ulang tahun ku ucapkan untukmu
Semoga bahagia kan mengiringi langkahmu
Tiada yang bisa ku beri
Hanyalah doa dan rasa cinta
Yang tulus dariku tuk dirimu
Hanyalah doa dan cinta tuk dirimu"
(Justin & Sam)Nyanyian merdu telah selesai. David terdiam tak bereaksi, ia masih mencerna semua yang terjadi dihadapannya.
"Selamat ulang tahun Abang/David" ucap semua orang keluar dari masing-masing tempat persembunyian nya yang tak lain dan tak bukan adalah keluarga dan sahabat-sahabatnya.
"Selamat ulang tahun Abang" ucap Justin membawa dengan lilin angka 18 yang sudah menyala.
David mengambil kue ditangan Justin dan menyimpan nya di meja, kemudian ia memeluk Justin dengan kuat.
"Abang takut kamu benar-benar kecelakaan tadi" ucap David di sela-sela pelukan hangat nya.
"Abang tenang aja. Ini tuh udah direncanain sama Justin dan Sam" ucap Mamah Dinda yang mendengar ucapan David pada Justin
"Termasuk kalian bantuin gue muter-muter nyari nih anak tadi?" Tanya David
"Sebenarnya kita gak beneran nyari sih. Kita cuma duduk-duduk aja di Roftoop" ucap Panji dengan santai
"Terus ini yang nyiapin siapa?" Tanya David melihat dekorasi yang sangat mewah di ruangan ini.
"Papah yang nyuruh anak buah Papah buat nyiapin ini semua" jawab Papah Marvin
"Eh tunggu. Ini Cafe?" Tanya David lagi
"Ini salah satu Cafe gue sama Justin" jawab Sam membuat mereka semua melotot tak percaya
"Iya ini kita buat waktu pertama masuk di GIS, udah setahunan lah" lanjut Justin dengan bangga diangguki Sam
"Kita bangga sama kalian" ucap Papah, Mamah dan David serempak
"Oh iya Abang mau apa dari Justin?" Tanya Justin serius.
"Abang cuma mau kita bersama-sama di waktu yang sangaaat lama" jawab David semangat
"Gak ada yang lain?" Tanya Sam
"Kalau gak ada Justin aja yang minta boleh?" Tanya Justin nyengir
"Boleh dong" jawab David tersenyum manis
"Justin mau kita jalan-jalan bareng. Ke Bali, Labuan Bajo terus yang terakhir ke Paris" ucap Justin semangat.
"Kan bentar lagi ujian bege" ujar Sam menoyor kepala Justin
"Kan ada Papah" Jawab Justin melirik kearah Papah Marvin
"Oke Papah akan urus semuanya, demi anak-anak Papah" ujar Papah Marvin tersenyum
"Asik liburan" ucap Arkan dan Raka serempak membuat semuanya tertawa.
"Maafin gue guys" batin Justin menatap mereka dengan penuh rasa bersalah
Jangan lupa vote yaa
Sorry kalau gak nyambung
KAMU SEDANG MEMBACA
JUSTIN (Park Jeongwoo) || Tamat✓
FanfictionCerita biasa yang jadi luar biasa Cus baca langsung. Bukan bxb