Part 29

184 20 0
                                    

Selamat membaca semoga sukaa
~
~
~
~

"Segitu berharganya dia buat kamu dek?" Tanya David dengan serius.

"Dia pernah nyelamatin nyawa Justin" jawab Justin membuat David terkejut

Flashback
Dua anak kecil tengah bermain di taman

"Sam, aku mau ice cream itu" ucap Justin kecil menunjuk kedai Ice di sebrang

"Minta sama Mamah kamu, jangan sama aku" jawab Sam kecil sibuk bermain. Setelah mendengar jawaban Sam, Justin kecil menunduk.

"Iya iya aku beliin. Jangan nangis" ujar Sam kecil berdiri

"Asiiiik" ucap Justin kecil senang membuat Sam kecil terkekeh. Mereka berjalan ke dekat kedai.

"Tunggu disini. Jangan ikut nyebrang" peringat Sam kecil diangguki semangat oleh Justin.

Sam menyebrang untuk membeli ice cream. Saat ia berbalik, Justin tidak ada di tempat. Ia menengok ke arah kanannya dan melihat Justin kecil hendak mengambil sebuah bola yang menggelinding di jalan. Awalnya tak ada apa-apa, tapi saat ia menengok ke arah kiri sebuah mobil melaju kearah Justin kecil.

"Justin awas" teriak Sam berlari kearah Justin

Bruk

Sam berhasil memeluk Justin dan mereka terjatuh ke pinggir jalan. Tidak ada pada Justin, tapi tidak dengan Sam. Tangannya terhimpit diantara kepala Justin dan sebuah batu. Tak sampai 10 detik, warga setempat sudah mengerumuni mereka.

"Panggil pak Firman"

"Aws" ringisan Sam membuat Justin menangis histeris

"Hiks.. Sam"

"Heh gak boleh nangis" ucap Sam menahan sakitnya

"Kamu kuat den"

"Sakit ini pak" balas Sam menatap bapak-bapak yang menyebutkan kuat itu

"Hubungi ambulans cepat. Tangan den Sam sepertinya terluka"

Setelah itu Papah Firman dan Bunda Sofia datang, tak  berselang lama ambulans datang membawa Sam dan Justin dari lokasi.

RS
"Cideranya gak terlalu serius. Gak akan lama, pasti cepat sembuh" ucap dokter setelah selesai membuat perban di tangan Sam

"Makasih dok" ucap Papah Firman

"Maafin Justin Bun, Pah. Tangan Sam jadi sakit gara-gara Justin" ucap Justin menunduk

"Gak apa-apa. Sam kan kuat" jawab Sam dengan gaya sombong membuat orang tuanya terkekeh melihatnya.
Flashback off

"Jadi nanti kedepannya kalau terjadi sesuatu, Abang jangan ngalahin si Sam ya. Justin yang nyuruh dia supaya gak bilang sama kalian. Kenapa hanya Sama yang tau? Karena dia dikasih tau bang Daniel" ucap Justin setelah menjelaskan ceritanya.

"Iya iya" jawab David tersenyum

"Ehm"

Deheman seseorang mengalihkan pandangan keduanya.

"Bisa keluar dulu?" Tanya Sam datar. Yap orang itu adalah Sam. Tanpa berkata apa-apa, David keluar dari ruangan/kamar Justin.

"Dav" panggil Panji memanggil David setelah keluar

"Tante kita izin keluar sebentar ya" ucap Raka izin

"Iya silahkan" jawab Mamah Dinda

Taman Rs
"Di Sekolah ada masalah" ucap Arkan tanpa basa-basi

"Maksud Lo?" Tanya David bingung

"Anak-anak basket buat masalah" jawab Panji membuat David menghela nafasnya kasar

"Lo bertiga bisa urus masalah ini gak? Gak mungkin si Sam mau balik sekarang" tanya David

"Tenang aja. Lo bisa serahin masalah ini sama kita. Lo fokus aja sama Justin disini" jawab Raka

"Thanks. Kalau ada apa-apa hubungi gue, jangan Sam" ucap David diangguki mereka
























Jangan lupa vote yaa
Sorry kalau gak nyambung:(

JUSTIN (Park Jeongwoo) || Tamat✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang