Selamat membaca semoga sukaa
~
~
~
~Setelah beberapa jam, operasi Sam selesai. Sementara para orang tua serta David dkk tengah menunggu Daniel di luar ruangan operasi.
Cklek
"Bagaimana keadaan mereka Niel?" Tanya Firman dengan buru-buru"Operasi nya berhasil, Sam hanya perlu istirahat total" jawab Daniel membuat mereka sedikit bernafas lega
"Bagaimana dengan Justin?" Tanya David membuat Daniel terdiam
"Kenapa diam? Apa terjadi sesuatu pada Justin?" Tanya Mamah Dinda mulai menangis
Daniel tak mampu menjawab. Ia menggeleng pelan dan mulai meneteskan air mata.
"Gak. Gak mungkin Justin pergi" ujar David tertawa hambar. Air matanya mulai turun.
Beberapa Hari Kemudian
Kondisi Sam mulai membaik, hati ini jadwalnya ia pulang. Setiap hari ia tak henti-hentinya menanyakan Justin"Bun. Sam mau jenguk Justin dulu" ucap Sam hendak turun dari tempat tidur nya namun ia ditahan
"Justin udah pulang nak" ucap Bunda Sofia tersenyum getir
"Kapan dia pulang? Kenapa gak nemuin Sam dulu?" Tanya Sam kesal
"Nanti kita ke rumah nya" jawab Papah Marvin tersenyum tipis
Cklek
David dkk datang menemui Sam"Wih tumben barengan? Biasanya juga masing-masing" Tanya Sam mendelik
"Kita mau anter Lo pulang" jawab David tersenyum
"Yoi. Kita udah janjian mau temenin Lo pulang" lanjut Arkan
"Tapi gue mau ke rumah bang David nemuin Si Justin" ucap Sam membuat mereka terdiam. Mereka saling lirik
"Kita anter" ujar Panji membuat mereka beralih menatapnya. Papah dan Bunda Sam mengangguk kecil.
"Yaudah ayo" ucap Sam semangat.
Akhirnya mereka meninggalkan RS menuju 'Rumah Justin'
"Bun. Pah. Kok mereka berhenti di tempat pemakaman? Siapa yang meninggal?" Tanya Sam bingung melihat mobil yang dikendarai David dkk berhenti di tempat pemakaman
"Kamu akan tau" jawab Bunda Sofia tersenyum
"Ayo samperin" lanjut Papah Firman diangguki Sam walaupun ia bingung. Ia berjalan perlahan menuju David dkk
"Justin George Smith" Sam membaca nama yang tertulis di batu nisan
"Apa maksudnya ini? Kenapa nama Justin tertulis disini?" Tanya Sam masih belum mengerti
"Lo bilang mau ke rumah Justin? Ini rumah dia sekarang" jawab Raka
"Dia udah gak di rumah Abang lagi Sam. Dia memilih tinggal disini sendiri" lanjut David tersenyum tipis
"Gak. Gak mungkin. Ini cuma prank kan? Iya kan Bun Yah? Ulang tahun Sam masih bulan depan loh. Kecepatan kalo prank nya sekarang. Ga ke lucu juga prank nya kalo kaya gini" ucap Sam tertawa
"Sam. Kamu gak boleh gini sayang. Kamu harus ikhlaskan dia" ucap Bunda Sofia menangis memeluk Sam dari belakang. Sam tertawa keras namun air matanya ikut mengalir.
"Enggak. Ini gak mungkin Bun. Justin pasti ada di rumah. Bilang sama Sam ini bohong" ucap Sam berteriak
"Sam. Lo jangan gini, hati kita sakit" ucap David memeluk Sam diikuti oleh teman-temannya.
"Dia ingkar janji. Dia bilang mau bareng sampe sukses, tapi dia malah pergi" ucap Sam pelan membuat mereka semakin menangis
"Ayo pulang. Langit udah mendung, kayanya hujan akan turun" ucap Papah Firman
"Enggak. Sam mau disini. Kasian Justin disini sendiri Pah. Kalua mau pulang duluan aja" jawab Sam mengusap batu nisan Justin
"Lo baru sembuh. Lo harus istirahat Sam" ucap Panji namun tak dihiraukan nya
"Ayo pulang. Ada yang Justin titipkan buat kamu. Tapi kita harus buka di laptop" ucap David membuat Sam berdiri dan mengangguk pelan
Jangan lupa vote yaa:)
KAMU SEDANG MEMBACA
JUSTIN (Park Jeongwoo) || Tamat✓
FanfictionCerita biasa yang jadi luar biasa Cus baca langsung. Bukan bxb