Selamat membaca semoga sukaa
~
~
~
~Setelah beberapa jam perjalanan, rombongan Justin dkk beserta para orangtua akhirnya sampai di Bali
"Akhirnya sampai juga" ucap David merebahkan tubuhnya di kasur
"Badan gue pegel banget gila" ujar Panji ikut merebahkan tubuhnya di samping David
"Gue mau ngomong sesuatu sama Lo" ucap Panji serius
"Apaan?" Tanya David
"Lo ngeh gak sih sikap Justin kaya berubah" jawab Panji bangun
"Maksud Lo?" Tanya David bingung
"Gue juga gak tau detailnya. Tapi Lo inget-inget lagi deh. Dia tuh berubahnya terlalu drastis gak sih" jawab Panji dengan seriusnya
"Gue juga ngerasa kalo itu. Mungkin itu perubahan biasa aja kali" ucap David
"Biasa gimana David? Dia tuh kaya lebih Deket gitu sama keluarga, sama Sahabat-sahabatnya, apalagi sama Lo" balas Panji membuat David terdiam
"Nanti gue coba bicara deh sama dia" ucap David diangguki Panji
"Semuanya ayo turun" teriak Justin dari lantai bawah. Tidak sampai 5 menit mereka semua sudah berkumpul di bawah
"Ada apa Justin? Kok teriak-teriak?" Tanya Mamah Dinda
"Justin mau ngajak kalian ke pantai" jawab Justin dengan santai
"Astaga. Kita baru sampai Justin, besok aja ya" ucap Papah Marvin diangguki yang lain
"Yahh. Ayolah sekalian kita makannya disana. Justin mau liat sunset" ujar Justin dengan manja
"Sama kita aja. Mamah, Bunda sama Papah istirahat aja" ucap David membuat Justin senang
"Asiiik. Let's go" ujar Justin semangat
"Makannya disini aja. Mamah sama Bunda mau masak buat kalian" ucap Mamah Dinda
"Oke gpp. Yang penting kita ke pantai hari ini"ujar Justin
Pantai
Seperti rencana, mereka berjalan di tepi pantai karena keinginan Justin."Guys" panggil Justin
"Apa?" Jawab Arkan mewakili yang lain
"Kalian ada keinginan yang belum tercapai gak? Kaya misal gue pengen punya ini atau apa gitu" Tanya Justin serius
"Gue pengen beli motor sport" jawab Panji dengan jujur
"Gue juga" jawab Arkan dan Raka serempak
"Yeuh ikut-ikutan aja Lo pada" ujar Panji kesal
"Kan mereka bertiga udah punya, nah kalau kita punya juga nanti seru tuh kalau mau kemana-mana pake motor keren" ucap Raka dengan semangat.
"Kalau Abang mau apa?" Tanya Justin pada David
"Abang pengen punya studio musik di rumah" jawab David
"Kalau Lo Sam?" Tanya Justin melirik Sam yang berjalan di sampingnya
"Gue pengen gitar" jawab Sam
"Kalau Lo pengen apa?" Tanya Panji membuat Justin terdiam beberapa saat
"Eh itu matahari nya udah mau tenggelam. Kita dari sini aja kali ya" ucap Justin mengalihkan pembicaraan.
Setelah melihat sunset, mereka kembali ke hotel karena perintah orang tuanya. Dengan Justin yang harus dipaksa Sam karena masih mau main di pantai.
Kamar Arkan-Raka
"Gue mandi duluan" ucap Raka diangguki Arkan"Tapi jangan lama. Gue gerah ini" balas Arkan berjalan ke arah balkon
Setelah beberapa menit, Raka selesai dengan ritual mandinya. Ia berjalan ke arah Arkan yang masih setia berdiri di balkon
"Rak. Lo ngerasa gak Justin beda?" Tanya Arkan tiba-tiba
"Beda gimana?" Tanya balik Raka
"Dia kaya nyembunyiin sesuatu dari kita semua. Gue bisa liat dari matanya, kalau dia lagi nahan sesuatu" jawab Arkan membuat Raka berpikir sesaat
"Dia juga lebih manja. Padahal dia manja kalau cuma sakit doang" ujar Raka
"Apa dia sakit ya?" Tanya Arkan membuat mereka teridiam dalam pikiran masing-masing
Jangan lupa vote yaa
Sorry kalau gak nyambung:(
KAMU SEDANG MEMBACA
JUSTIN (Park Jeongwoo) || Tamat✓
FanfictionCerita biasa yang jadi luar biasa Cus baca langsung. Bukan bxb