Selamat membaca semoga sukaa
~
~
~
~Istirahat
Saat di koridor, Sam dkk berpapasan dengan David dan Panji. David memalingkan wajahnya ketika Sam melihat kearahnya."Lo mau kemana bang?" Tanya Arkan entah pada siapa
"Mau ke Roftoop" jawab Panji seadanya
"Kita ikut" ujar Sam datar
"Gak" balas David dengan nada yang sama"Lo ada masalah sama gue? Kalo ada ngomong jangan gini" ucap Sam dengan nada yang tinggi sehingga membuat mereka jadi pusat perhatian.
"Apa liat-liat? Bubar Lo semua" ucap Panji dengan tegas. Karena kejadian beberapa hari lalu, mereka menjadi sedikit takut kepada Panji.
"Kita bicara di Roftoop" ujar David berjalan mendahului mereka.
Roftoop
Mereka hanya berdiri di ujung Roftoop. Menikmati keindahan yang ada di depan mata mereka."Kalo Lo ada masalah bilang. Jangan nyembunyiin apa-apa sendiri" ucap Sam memulai percakapan
"Ngaca gih. Siapa yang nyembunyiin sesuatu" jawab David dengan sinis
"Lo sakit juga kan?" Lanjutnya bertanya membuat Sam menatap nya sekilas
"Maksud Lo?" Tanya balik Sam mencoba menjaga ekspresi wajah nya.
"Bang Daniel udah kasih tau semuanya sama kita" jawab David membuat Sam menghembuskan nafasnya kasar.
"Ah jadi karena ini sikap Lo berbeda" ucap Sam terkekeh kecil
"Justin udah tau Lo sakit" ucap David membuat Sam menutup matanya.
"Yang gue takuti terjadi. Kenapa harus sekarang Tuhan?" Batin Sam menghembuskan nafasnya perlahan
"Kenapa Lo gak bilang sih? Kenapa Lo sembunyikan penyakit Lo dari kita?" Tanya David dengan nada yang sangat rendah
"Gue gak mau buat kalian khawatir. Gue gak mau terus jadi beban buat kalian apalagi Justin. Gue mau fokus sama kesehatan dia. Gue gak mau dia kenapa-napa" jawab Sam dengan tulus
"Lo harusnya bilang paling enggak kasih tau ke salah satu dari kita Sam. Gue kaya gak berguna banget jadi sahabat lo sama Justin" ujar Raka menatap kecewa Sam
"Maafin gue. Gue cuma gak mau buat kalian khawatir. Gue bisa jaga diri gue sendiri. Buktinya sampe sekarang gue masih disini" jawab Sam merangkul Raka.
"Lo harus lakukan transplantasi ginjal" ucap David tiba-tiba
"Ginjal?" Tanya Arkan bingung sekaligus terkejut
"Ginjalnya yg berfungsi cuma satu. Bang Daniel bilang dia harus segera lakukan transplantasi ginjal" jawab David.
"Yaudah Lo lakuin aja" ucap Arkan buru-buru
"Gak semudah itu Ar. Bang Daniel udah cari pendonor tapi gak ada yang cocok" ucap David dengan sendu
"Periksa ginjal gue. Siapa tau cocok" ucap Panji yang sedari tadi diam
"Gue juga" ucap Arkan dan Raka serempak
"Gue juga gak pernah minum apalagi ngerokok, ginjal gue pasti baik-baik aja" lanjut Panji dengan serius
"Gak" jawab Sam datar
"Gak ada penolakan. Kita gak mau Lo kenapa-napa Sam. Cukup soal Justin gue gak bisa apa-apa" ucap Panji berusaha meyakinkan Sam.
"Gue bilang enggak. Gue bisa cari sendiri" ucap Sam datar kemudian berlalu dari sana
"Gue gak mau Lo kenapa-napa Sam. Gue mau jadi orang berguna buat Lo. Lo udah sering bantu gue, sekarang gue yang harus bantu Lo. Walaupun nyawa gue yang harus gue kasih" batin Raka menatap punggung Sam yang mulai menghilang dari pandangan nya.
Jangan lupa vote ya guys, biar up nya tiap hari.
Thanks buat yang udah vote:)
KAMU SEDANG MEMBACA
JUSTIN (Park Jeongwoo) || Tamat✓
FanfictionCerita biasa yang jadi luar biasa Cus baca langsung. Bukan bxb