Selamat membaca semoga sukaa
~
~
~
~Kamar Justin
Setelah selesai makan malam, Justin pergi ke kamarnya terlebih dahulu. Saat ini ia tengah berdiri di balkon kamar, sambil menatap langit malam yang indah.Cklek
Justin menoleh kearah pintu
"Abang" ucap Justin heran"Kamu lagi ngapain?" Tanya David menghampiri Justin
"Lagi ngadem" jawab Justin terkekeh
"Abang mau bicara sama kamu" ujar David serius
"Disini aja" jawab Justin duduk di kursi balkon diikuti David
"Kamu baik-baik saja kan?" Tanya David membuat Justin terdiam
"Abang tau kamu nyembunyiin sesuatu dari kita" lanjutnya menatap lekat Justin
"Justin gak nyembunyiin apa-apa kok bang" jawab Justin dengan tenang
"Ini apa?" Tanya David memperlihatkan botol obat
"Ah itu eee itu Vitamin. Iya vitamin bang. Darimana Abang dapat itu?" jawab Justin sedikit gugup.
"Gak penting Abang dapat darimana. Abang gak bodoh Justin, Abang tau ini bukan Vitamin. Ini obat pereda rasa sakit" Ucap David dengan suara yang sendu
"Kamu sakit apa hmm?" Tanya David dengan lembut
"Dia sakit kanker" ucap Sam dari arah pintu membuat David juga Justin terkejut
"Apa maksud kamu Sam?" Tanya David dengan raut wajah yang kebingungan
"Dia sakit kanker paru-paru stadium awal" jawab Sam menghampiri mereka
"Paru-paru? Kenapa kamu gak bilang hah? Kenapa kalian sembunyikan ini dari kita?" Tanya David dengan nada yang meninggi
"Justin gak mau buat kalian khawatir" jawab Justin menunduk
"Abang tenang dulu. Abang ingat saat kita bilang dari rumah sakit karena gue sakit perut? Itu bukan gue yang sakit, tapi Justin. Dia diperiksa dan Kankernya udah gak ada. Justin udah sembuh bang" Ucap Sam menenangkan David yang emosi
"Itu salah" ucap seseorang dari belakang
"Bang Daniel" ucap Justin terkejut
"Kita pulang sekarang" ucap Papah Marvin dan Firman serempak
"Enggak" jawab Justin menolak dengan tegas
"Pulang sekarang Justin" ucap Papah Marvin dengan tegas
"Justin bilang enggak Pah. Justin masih mau disini, jalan-jalan kita belum selesai" jawab Justin
"KAMU HARUS DIOPERASI JUSTIN GEORGE SMITH" balas Papah Marvin mulai emosi membuat mereka semua diam mencerna kata-kata yang keluar dari Papah Marvin
"Operasi? Tunggu. Kenapa Justin harus dioperasi, dia udah sembuh. Iya kan bang?" Tanya Sam pada Daniel
"Maafkan Abang Sam. Sebenarnya Kanker paru-paru Justin belum hilang. Justru sebaliknya, kanker itu sudah menyebar dan sampai di stadium akhir" jelas Daniel lagi-lagi membuat mereka terdiam
"Bang Daniel" teriak Justin
"Ayo pulang nak. Mamah khawatir sama kamu. Mamah gak mau kamu kenapa-kenapa sayang" ucap Mamah Dinda memeluk Justin sambil mengeluarkan butiran-butiran air dari matanya.
Justin memegang dadanya. Ia bernafas tak beraturan. Hal itu jelas membuat mereka semua terkejut.
"Justin hey" ucap Mamah Dinda cemas
"Bawa dia ke rumah Sakit" ucap Daniel buru-buru
"Gue tau RS yang Deket" ucap Arkan diangguki yang lain.
Rumah Sakit
Justin segera dibawa ke IGD.
"Sam kamu tau hal ini?" Tanya Mamah Sofia pada Sam yang menatap datar kedepan. Sam tak menjawab, ia hanya diam."LO PUNYA MULUT TUH DIPAKE" Ucap David menarik kerah baju Sam
"Sabar Dav" ucap Panji mencoba melepaskan cekalan tangan David, namun Nihil.
"Kenapa Lo gak bilang dari awal kalau dia lagi sakit?" Tanya David emosi. Sam terus terdiam. Tak ada niatan untuk membuka mulutnya.
David tak bisa menahannya lagi, ia memukul wajah Sam dengan keras. Tak ada yang bisa mereka lakukan, karena Sam menyuruh mereka diam dengan gerakan tangannya.
"Lo gak berhak nyembunyiin ini dari kita, dari gue yang jelas-jelas Abangnya. Lo hanya sahabatnya, gak lebih TRAVIS SAM IMANUEL" ucap David menekan setiap kata terakhirnya.
Jangan lupa vote yaa
Sorry kalau gak nyambung:(
KAMU SEDANG MEMBACA
JUSTIN (Park Jeongwoo) || Tamat✓
FanfictionCerita biasa yang jadi luar biasa Cus baca langsung. Bukan bxb