Sudah siap menjelajah ruang friendzone?
"Masih ada waktu sebelum perpisahan, maka gunakanlah dengan baik, dengan canda dan tawa bersama teman. Persiapkan hari-hari penuh rindu dengan sekotak kenangan yang membahagiakan"
«selamat membaca»
Cuaca kota bandung hari ini sangat cerah, kapas putih tebal nampak menggantung di langit-langit, bertebaran memayungi setiap insan agar terhindar dari sengatan baskara yang mulai berada di atas kepala.
Kepulan asap rokok terlihat bertubrukan dengan oksigen di ruang terbuka itu, suara petikan gitar serta obrolan para pemuda mengisi kekosongan ruang atap sekolah.
Seorang cowok dengan jaket olahraga itu terus bernyanyi dengan sapu sebagai mic nya. "Sepertimu yang kucari, konon aku juga seperti yang kau cari,"
"Kukira kita asam dan garam, dan kita bertemu di belanga. Kisah yang ternyata tak seindah itu..."
Darren mengangkat sapunya tinggi-tinggi, mengayunkannya seperti konser dadakan menggunakan alat seadanya. "SEMUANYA!!!"
"KUKIRA KITA AKAN BERSAMA, BEGITU BANYAK YANG SAMA, LATARMU DAN LATARKU..."
"KUKIRA TAKKAN ADA KENDALA, KUKIRA INI KAN MUDAH, KAU AKU JADI KITA..."
Rooftop SMA Adema dipenuhi oleh nyanyian dan petikan gitar dari para anggota club basket, guru-guru sedang rapat maka mereka memanfaatkan waktu untuk bersenang-senang. Reynald juga ikut bergabung di sana, cowok dengan seragam sekolah yang sudah kusut serta handband di lengannya itu terlihat duduk santai disalah satu sofa bekas yang sudah ia sediakan, pikirannya berkecamuk menatap sebuah papan catur dihadapannya, namun bibirnya juga tak tinggal diam, ikut menyanyikan lagu tulus tersebut.
"Ayo Rey! Sampe karatan nunggu," ujar Satria, salah satu teman basketnya.
"Bentar, harus hati-hati kalo kata tulus." Reynald akhirnya menggerakkan sebuah kuda yang ia punya dan memakan salah satu benteng yang melindungi raja milik satria.
"Curang lo, Rey!"
"Mana ada"
Skak
Selesai, catur dimenangkan oleh Reynald setelah anak buahnya yang berwarna hitam itu memakan raja berwarna putih milik Satria. Cowok berambut keriting itu nampak tak terima terlihat dari raut wajahnya.
"Anjing! Bangsat! Malah nge-lag..." Galang membanting ponsel genggamnya ke atas sofa setelah ia kalah bermain game online karena ponselnya eror. Cowok dengan hoodie hijau tua itu duduk di samping Reynald dengan wajah kusut.
"Satu dua tiga ikan hiu, i love you." Dika melontarkan pantun-pantun sedari tadi, tapi tidak ditanggapi oleh teman-temannya, sedangkan pantun yang baru saja ia lontarkan mendapat berbagai respon dari mereka.
"I love you to" timpal Reza
Chandra melayangkan sebuah botol bekas ke arah Reza dan tepat mengenai kepalanya yang botak.
"Eh, jam berapa nih?" tanya Reynald, dia tidak memakai jam tangan juga tidak membawa handphone.
Galang melihat pergelangan tangannya. "Masih jam sembilan, lama banget jam dua."
KAMU SEDANG MEMBACA
KANARA [COMPLETED]
Roman pour Adolescents[Lihat sebelum hilang] [Hargai sebelum pergi] [Belum revisi] "Pernah gak sih suka sama temen sendiri?" _____ [ S E L E S A I ] Pada akhirnya, benar kata orang 'laki-laki dan perempuan tidak mungkin menjalin persahabatan, pasti salah satu diantaranya...