Sudah siap menjelajah ruang friendzone?
"Mungkin, aku bukanlah satu-satunya orang dalam ruang mu."
«selamat membaca»
Suasana kelas dua belas mipa 2 saat ini sangat kondusif, tidak seperti biasanya saat dilanda jam kosong. Mereka, penghuni kelas itu sibuk dengan bukunya masing-masing, berniat membaca materi kimia yang akan dijadikan materi ulangan harian.
Seperti tidak benar-benar belajar, seorang cowok dengan permen karet di mulutnya itu hanya membolak-balikkan buku tulis tipis miliknya, catatan yang ia catat pun tidak seberapa, karena kimia merupakan pelajaran yang sangat tidak bisa dimengerti, menduduki peringkat ketiga setelah fisika dan matematika. Mungkin, Reynald telah salah memilih jurusan Ipa karena ikut-ikutan, sekarang ia menanggung akibatnya.
Galang sibuk menulis beberapa kalimat yang mungkin akan keluar ulangan nanti di selembar kertas yang akan ia jadikan sebagai bahan contekan, semoga saja tidak ketahuan seperti hari biasanya. Cowok itu menoleh ke arah samping, tepatnya ke arah Chandra yang sibuk bermain game di ponselnya. Chandra memang tidak peduli tentang pelajaran, ia memiliki cita-cita yang bisa ia gapai saat ini, yaitu menjadi pemain games handal dan juga menjadi YouTubers terkenal.
Reynald mengetuk-ngetuk meja dengan pensil, kurang lima menit lagi bel berbunyi. Cowok itu melihat sekeliling, kemudian melihat bangku di samping kirinya yang kosong, bangku Kanara. Dimana gadis itu? Reynald memang tidak ke rumah Kanara tadi, ia langsung ke rumah Kanaya agar tidak telat dan sempat belajar di kelas.
"Sa!" panggil Reynald kepada Elsa di depannya.
Elsa menoleh ke belakang. "Apa? Gue lagi belajar!"
"Kanara mana?" tanyanya
"Rara? Gak masuk katanya sakit," jawab Elsa kemudian berbalik, sebelum membaca bukunya lagi, Reynald kembali memanggilnya.
"Sakit apa?!"
"Sakit...demam sama perut kalo gak salah tadi dia ngomong."
Reynald menghela nafas, bagaimana bisa ia tidak tahu? Dan kenapa Kanara tidak memberitahunya?
"Nay!" panggil Reynald kepada Kanaya yang tengah sibuk menghafal sesuatu.
Kanaya menoleh, ia menatap bertanya ke arah Reynald.
"Rara sakit, nanti jenguk ya pulang sekolah!"
Kanaya lantas melihat bangku belakangnya yang masih kosong, gadis itu merasa ada yang kurang tadi, ternyata sepupunya tidak masuk. "Oke!"
Tidak ada kata lain selain menyetujui permintaan Reynald, meskipun Kanaya tengah berberat hati dan tidak menyetujuinya. Mengapa? karena kemarin keduanya sudah membuat janji untuk nonton selepas pulang sekolah hari ini. Apa Reynald lupa akan janjinya? Mengapa Kanara harus sakit hari ini? Kenapa tidak besok?
Bel masuk berbunyi, bersamaan dengan datangnya guru laki-laki dengan sebuah lembar soal di tangan kirinya. Detik-detik peperangan akan segera dimulai, semoga saja mereka diberi kelancaran meskipun ada sedikit kecurangan dibaliknya.
"Semua barang di masukkan ke dalam tas selain alat tulis, handphone kumpulkan di atas meja guru, jika kalian ketahuan berbuat curang...ada konsekuensinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
KANARA [COMPLETED]
Ficção Adolescente[Lihat sebelum hilang] [Hargai sebelum pergi] [Belum revisi] "Pernah gak sih suka sama temen sendiri?" _____ [ S E L E S A I ] Pada akhirnya, benar kata orang 'laki-laki dan perempuan tidak mungkin menjalin persahabatan, pasti salah satu diantaranya...