26. PUSAT PERHATIAN

164 10 0
                                    

Sudah siap menjelajah ruang friendzone?

"Kau terlalu ingin tahu, hingga aku terlampau percaya diri kalau-kalau kau juga menaruh hati."

«selamat membaca»

Mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, gadis berambut sebahu dengan tas ransel abu-abu di punggungnya itu menatap lurus ke jalanan depan sana.

Tanpa disangka sebelumnya, hal yang tak ingin Kanara alami saat mengendarai sepeda motor terjadi hari ini, motornya melaju pelan dengan sendirinya dan tiba-tiba tak bisa dikendalikan.

"Loh loh," monolog Kanara, bingung motornya ada masalah apa.

Akhirnya, Kanara memilih untuk menepi guna menghindari kecelakaan yang sewaktu-waktu akan terjadi. Ia turun dari atas motor tanpa melepas helm, dan mencari-cari permasalahannya. Ternyata ban sepeda motor depannya bocor, entah terkena apa hingga bisa kempes.

Kanara berkacak pinggang, ia mengedarkan pandangan ke sekeliling. Mencari keberadaan tambal ban, namun tidak ditemukan, yang dapat ia lihat hanya pedagang kaki lima di atas trotoar yang kini tengah menatapnya.

Menghembuskan nafasnya, Kanara merogoh ponselnya di saku. Kemudian, mencari sebuah kontak untuk ia hubungi. Tidak, kalian salah jika berpikir Kanara menghubungi Reynald ataupun Kanaya, gadis itu tidak akan mencari masalah lagi. Sudah cukup masalah-masalah kemarin yang ia hadapi.

Kanara menelfon Elsa, tetapi tidak diangkat-angkat. Lalu menelfon Raya, dan...suara operator yang menjawab.

Dimana semua orang hari ini? Masih tidur kah?

Tin

"Butuh tumpangan gak, neng?"

Kanara menoleh ke arah sumber suara, dihadapannya sudah ada seorang cowok berseragam sama sepertinya dan dibelakang cowok dengan motor sport hitam itu ada beberapa murid laki-laki dengan motornya masing-masing.

Abi membuka kaca pelindung kepalanya, Kanara pasti mengira dia orang asing karena gadis tidak bersuara. "Nar."

"Eh-iya?"

"Pagi-pagi udah ngelamun aja lo!" lontar Abi, lantas turun dari motornya.

"Motor lo kenapa?" tanya cowok itu sembari melihat ban motor Kanara, ternyata bocor. "Bocor tuh, disini gak ada tambal ban, adanya di pertigaan sana, masih jauh. Kalo di dorong sih bisa, tapi nanti kita bakal telat. Lo bareng gue aja, ya? Biar motor lo dibawa sama temen-temen gue dulu."

Kanara mengerjap, lalu menatap teman-teman Abi.

"Titipin aja ke kita, gak bakal gue jual kok," ujar salah satu cowok dengan handband hitam di dahinya.

Sepertinya Kanara mengenal murid laki-laki itu, ah- dia teman satu club basket Reynald.

"Udah bareng gue aja, keburu telat. Kurang lima menit gerbang ditutup, mau lo dihukum?" tanya Abi, membuat Kanara menggeleng.

"Tapi motor gue?" Kanara bertanya seraya menatap motornya, kasihan.

"Han! Titip motornya Nara, bawa ke tambal ban nanti ya!" ujar Abi mendapat acungan jempol dari Farhan. Lantas, menggapai tangan Kanara dan menarik gadis itu menuju motornya.

KANARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang