27. BERULAH

156 9 0
                                    

Sudah siap menjelajah ruang friendzone?

"Terkadang, orang yang sangat kita percaya bisa berbuat hal yang tidak pernah kita duga sebelumnya."

«selamat membaca»

Reynald baru terbangun dari tidurnya saat jam pulang telah berbunyi, menegakkan duduknya dan melihat sekeliling kelas yang penghuninya sudah keluar sebagian, lantas cowok itu memasukkan buku-buku yang tergeletak di atas meja ke dalam tas.

"AYO CHAN!!!"

"Rey, duluan ya!" ujar Chandra sembari menepuk pundak Reynald, dan berjalan menghampiri Galang yang sudah menunggunya di pintu kelas.

Reynald memakai tasnya dan berdiri. Lalu tersadar kalau ada yang kurang, ketika ia menatap bangku depan sendiri sudah kosong, dimana Kanaya?

"Chan!!" panggil Reynald sebelum Chandra pergi meninggalkan kelas.

"Apa?"

"Kanaya mana?" tanya Reynald.

Chandra dan Galang menatap bingung ke arah Reynald, yang pacaran siapa? yang ditanya siapa?

"Lo gimana sih rey, cewek sendiri gak tahu." Galang berujar dan sesekali menatap ke arah koridor.

"Ya karna gue gak tahu, gue tanya."

"Udah pulang mungkin," timpal Chandra.

"Pulang?"

"Iya, Kanaya udah pulang tadi gue liat," sahut Raya dari belakang dan menerobos ketiga cowok itu.

Reynald menghela nafas, kenapa Kanaya tidak membangunkannya? Lalu bagaimana gadis itu pulang?

"Lo gak nyari Kanara?" tanya Galang heran, akhir-akhir ini kedua temannya itu terlihat tidak akrab seperti biasanya. Faktor pendukung lainnya terlihat di pagi hari tadi dan baru saja terjadi saat Kanara berangkat dan pulang bersama murid baru.

"Dia udah pulang?" tanya Reynald.

"Udah tadi bareng Abi, rara disamperin ke kelas," jelas Galang, membuat Reynald lagi-lagi tak percaya.

Cowok jangkung itu lebih memilih untuk pulang, semoga di depan ia bertemu Kanaya.

"Lo bertiga ada masalah?" tanya Chandra kepada Reynald, mereka bertiga berjalan beriringan di koridor.

Reynald menggeleng, namun Galang tak percaya, ia ingin mengetahui lebih jauh, pasti ada yang disembunyikan oleh temannya itu.

"Gak mungkin kalo gak ada masalah, bisa mencar gitu aja." Galang berkata seraya menarik sebuah tas seorang gadis di depannya. "Nguping lo ya?!"

Reynald dan Chandra menatap apa yang dilakukan Galang kepada seorang siswi yang setahu mereka siswi tersebut menyebarkan berita-berita tidak benar di akun sosial media.

"Eh- engga! Enak aja main nuduh!" protes siswi berambut ikal tersebut, namun Galang tetap tak melepaskan cengkraman tangannya pada tas milik siswi itu.

"Lo tadi jalannya cepet, terus sengaja lambat buat denger omongan kita, kan?" Galang tetap kukuh, meskipun siswi itu membantah berkali-kali.

Reynald menatap sekeliling, mereka sudah menjadi pusat perhatian sekarang. "Udah lah lang, lepasin aja."

"Bener tuh, nanti kalo ada berita aneh-aneh, baru kita kasih pelajaran," ujar Chandra, membuat nyali siswi itu menciut.

Galang melepaskannya dan berkata, "awas lo!"

"Eh! Itu naya kan, rey?" tanya Chandra, menunjuk siluet seorang gadis yang seperti Kanaya dari belakang.

KANARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang