KANARA [COMPLETED]

23. ABIMANA

Sudah siap menjelajah ruang friendzone?

"Rahasia yang kau simpan rapat-rapat, pasti akan terbongkar entah esok atau hari ini."

«selamat membaca»

Kantin SMA Andromeda terlihat sangat penuh oleh para murid yang hendak mengisi perut kosong mereka. Semua ruko yang berada di sana tak mengenal kata sepi mulai saat bel istirahat berbunyi, satu sampai lima puluh orang yang terlibat acara mengantri.

Sesungguhnya Kanara terlalu malas berada di tempat keramaian, namun Reynald memaksa untuk menemaninya pergi ke kantin, dan Kanara menurut saja karena ia juga akan membeli es, biar saja Reynald yang mengantri nanti, ia hanya akan duduk manis di kantin sembari melihat lalu lalang orang, seperti sebuah imbalan. Cuaca hari ini sangat panas sehingga membuat beberapa manusia yang berada di sekolah mencari lemari pendingin.

Lalu dimana Kanaya? Gadis berparas cantik itu sedang mengikuti rapat di ruang osis, mungkin ia ikut andil dalam pemilihan ketua osis baru, dan secara resmi gadis itu akan demisioner di pelantikan nanti.

"Lo jadi pesen apa heh?" tanya Reynald setelah mereka sampai di tempat tujuan.

"Pesenin ya tapi?" pinta Kanara dan Reynald mengangguk. "Gue pengen es teh, udah itu aja."

Reynald berkata, "lo duduk di sana gih, gue pesenin."

Kanara mengangguk dan berjalan menuju salah satu bangku yang kosong, lalu mendudukkan tubuhnya di sana dan bermain handphone sambil menunggu Reynald. Sebenarnya, Kanara ingin menjauh dari cowok tinggi itu, Kanara tidak ingin terlibat atau berada di tengah-tengah Reynald dan Kanaya. Namun...entah mengapa, ia selalu menurut setiap kali Reynald meminta, sungguh Kanara jadi bingung sendiri apa yang akan ia lakukan kedepannya. Dia telah melakukan kesalahan namun tidak tahu cara menghentikannya, dia seperti robot yang sedang dikendalikan oleh pemiliknya.

Kanara mengalihkan atensinya ke arah pintu masuk kantin, ternyata segerombol murid laki-laki penyandang predikat nakal itu memasuki kantin, tak heran semua siswi yang ada di sini mendadak heboh. Perkumpulan murid-murid yang terkenal nakal karena mereka membuat geng motor dan sering kali meresahkan warga karena perbuatan mereka, terdiri dari tiga angkatan tetapi hanya sebagian yang bergabung.

"Eh-eh! Itu...murid baru nya, ya?"

"Iya, bener!!"

"Ganteng ternyata, keren gak sih penampilan nya? Motornya juga keren, duh Arsen sama Reynald punya saingan nih. Tapi...kok bisa jalan di depan sendiri sih?"

"Denger-denger dia langsung disuruh gabung sama Arsen kemarin, padahal hari ini hari pertamanya sekolah, udah di barisan depan aja."

"SUMPAH KECE WOII!!!"

Kanara hanya mendengarkan pembicaraan siswi-siswi di depannya, gadis itu ingin melihat perangai murid baru yang katanya.... keren itu, tetapi tidak bisa karena terhalang oleh mereka yang berdiri sedangkan ia duduk. Lagi-lagi Kanara menghela nafas, sebaiknya ia harus segera pergi dari sini sebelum terjadi kebisingan akibat pembuat onar yang berada di sekumpulan murid nakal-nakal itu. Reynald lama sekali.

Membuka smartphone nya lagi guna mengurangi rasa bosan yang tiba-tiba melanda, Kanara fokus pada suatu yang ia baca di layar itu, namun kehadiran seseorang yang duduk di depannya itu berhasil membuat Kanara mengalihkan pandangan.