22. MURID BARU

197 8 0
                                    

Sudah siap menjelajah ruang friendzone?

"Setiap yang datang juga akan pergi pada waktunya. Jadi jangan terlalu menaruh harap kepada manusia, berharap dia datang untuk selamanya namun pada akhirnya hanya singgah semata."

«selamat membaca»

Kedua remaja perempuan itu berjalan menyusuri jalan masuk ke dalam sekolah untuk menuju kelas mereka yang terletak di lantai tiga. Jarum jam sudah menunjukkan setengah tujuh, sehingga koridor SMA Andromeda dipenuhi oleh lalu lalang siswa siswi yang akan memasuki kelas mereka masing-masing, nampak tergesa-gesa karena bel masuk akan segera berbunyi.

Kanara dan Kanaya berjalan beriringan setelah turun dari mobil sedan hitam milik Alvino, mereka berangkat sekolah bersama Alvino karena cowok itu juga ingin pergi ke kampus. Beberapa pasang mata sesekali melihat ke arah mereka berdua. Kedua remaja itu sudah berbaikan semalam, dengan Kanara yang mencoba berbicara kepada Kanaya dan meminta maaf. Untungnya Kanaya berlapang hati untuk memaafkan, meskipun ini hanya perihal ketidaksengajaan.

Suara deru motor terdengar dari arah belakang mereka berdua, tidak hanya mereka yang mendengar tetapi semua murid yang berada di area tersebut. Sontak, mereka menoleh ke arah sumber suara itu dan melihat seorang cowok berseragam sama seperti mereka dengan beraninya membawa sepeda motornya memasuki area sekolah, memang ada peraturan di SMA Andromeda untuk melarang murid membawa kendaraan bermotor ke dalam karena dapat menggangu acara belajar mengajar, tak terkecuali para guru-guru.

Pengendara motor itu melintas melewati mereka berdua, Kanaya masih memandang punggung itu, ia kira cowok itu adalah Reynald karena motornya hampir sama, sport hitam lengkap dengan helm full face hitam.

"Siapa, nay?" tanya Kanara sambil melanjutkan jalannya.

Kanaya menggeleng, ia memang tidak tahu. "Mungkin...murid baru?"

"DOR!!"

Kanara dan Kanaya seketika menoleh kebelakang saat keduanya dikejutkan oleh kedatangan dua teman sekelasnya.

"Udah sembuh, ra?" tanya Raya.

"Udah, ray." Kanara tersenyum menanggapi.

"Sorry gue gak bisa jenguk lo, ra. Soalnya kemarin tiba-tiba-" perkataan Elsa terhenti saat Raya tiba-tiba menyahut.

"Galang ngajak dia jalan," tukas Raya.

Kanara membulatkan mata, sedikit tidak percaya. Dua hari tidak masuk sekolah, Galang sudah ada kemajuan.

"Apaan sih lo?! Orang cuman nganterin milih kado buat bundanya." Elsa berniat memberi penjelasan, namun malah jadi kecurigaan.

"Bentar...nganterin beli kado buat bundanya Galang? Wah... berarti kalian ada apa-apa nih!" tambah Raya membuat Kanara dan Kanaya tersenyum menggoda menatap Elsa.

"Gue sama Galang gak ada apa-apa beneran, Galang minta gue nemenin dia doang karena katanya selera gue sama bundanya sama, jadi ya...gak enak kalo gue nolak." Elsa kembali memberi penjelasan, namun sayangnya hal tersebut kembali membuat Raya menggali lebih dalam.

"Galang minta ditemenin lo karena selera lo sama bundanya sama. Pertanyaannya...kenapa harus lo? Dan...gimana Galang bisa tahu kalo selera lo sama bundanya sama? Jangan-jangan selama ini...Galang selalu merhatiin penampilan lo, sa?" ungkap Raya mampu memberi secuil curiga di pikiran Elsa, sungguh?

KANARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang