"Tuan, sebelumnya saya minta maaf. Saya tidak mau lagi berkencan dengan adik Tuan. Saya tidak bisa memberi alasan spesifik untuk itu. Terimakasih Tuan, maaf mengganggu."
Jung Johnny menggaruk tengkuk leher nya yang tak gatal. Entah apa yang kali ini membuat diri nya sangat frustasi, karena adik nakalnya itu.
"Jae sebenarnya ada apa? Kenapa setiap kau pergi kencan buta, selalu saja mereka menolak? Apa masalahnya?"
"Hyung aku tidak melakukan apa pun. Percaya lah. Untuk wanita tadi, aku hanya bilang kalau dress nya seperti kurang bahan. Kau bayangkan saja, untuk apa dia mengenakan dress yang paha samping nya robek? Apa dia tidak punya cukup uang, untuk membeli dress yang lebih layak?" Jawab Jaehyun, yang ketepatan baru pulang dari acara kencan buta nya itu.
Suara kekehan sampai di telinga mereka. "Lihat wajah tak berdosa anak tengil ini. Astaga Jae, itu kan model. Aku tahu kau perfeksionis, tapi setidak nya pikirkan juga perasaan orang lain." Jung Taeil sambil mengacak rambut Jaehyun gemas.
"Hyung aku harus berapa kali bilang pada kalian, aku belum butuh pasangan. Belum ada yang cocok. Semuanya tidak ada yang sesuai dengan kriteria ku, mengertilah." Jaehyun mendudukkan tubuh nya di sofa lalu memijat pangkal hidung nya.
Jaehyun lelah jika terus melakukan hal yang dianggap nya bodoh. Mengencani orang yang tak sesuai type nya, itu sangat membosankan.
"Lebih baik aku lembur di kantor, daripada melakukan itu. Membuang waktu saja, tapi aku hanya ingin menurut dengan apa yang kalian minta."
Taeil mendekatkan diri nya pada Jaehyun, mengelus kepala adik nya dengan sayang.
"Sudahlah tidak usah dibahas lagi, itu akan menambah beban pikiran mu. Lebih baik bersihkan diri mu, lalu pergi istirahat."
Jaehyun hanya menurut, lalu segera pergi meninggalkan hyung nya.
"John aku rasa kita tidak perlu menekan Jae seperti itu, ku yakin dia pasti menemukan nya sendiri. Aku takut dia stress jika harus memikirkan itu." Ucap Taeil pada Johnny yang berdiri sambil memegang ponsel nya.
-
-
-
-
-Pagi hari jam 05:20 Am.
Jaehyun bangun dari tidur nya, membiarkan selimut nya bergulung-gulung diatas tempat tidur adalah kebiasaan buruk nya mungkin.
Setelah beberapa saat bersiap, Jaehyun keluar dari kamar nya. Menuruni anak tangga dengan hati-hati.
Tampak Taeil sedang membantu maid yang sedang menata sarapan pagi ini. Jaehyun menarik salah satu kursi untuk dia duduki.
"Bagaimana tidur mu Jae?"
"Biasa saja Hyung."
"Apa hari ini ada meeting?"
"Iya hyung."
Taeil hanya mengangguk paham. Dia menebar pandangan nya, mencari satu adik nya lagi.
"Jae tolong bangunkan Johnny."
Tak mengeluh sedikit pun, Jaehyun pun pergi ke kamar Johnny.
"Hyung bangun, ayo sarapan. Kami menunggu." Panggil Jaehyun sambil mengetuk pintu kamar Johnny.
-
-
-
-
-"Jae nanti siang temani aku ke Bandara, teman ku datang dari Jepang. Dia akan bekerja di kantor kita, dia mungkin akan menetap disini untuk beberapa hari." Ucap Johnny.
Jaehyun mengurungkan niat nya untuk menggigit roti nya dan meletakkan kembali ke piring nya.
"Mungkin akan menetap disini untuk beberapa hari? Hyung itu mungkin, bagaimana jika selamanya?" Kata Jaehyun mengikuti ucapan kakak nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiny Pretty Boy [JaeYong]
RomanceDon't miss this story, so you have to read this. 🍑🌹 Cerita ini hanya khayalan semata yang saya tuangkan dari pikiran saya, yang tidak bermaksud menjatuhkan harkat Idol yang saya gunakan. Sekali lagi perhatian nya, ini lapak cerita LGBT. Tolong ski...