"Kenapa kau mengenakan pakaian seperti ini?!" Decak nya kesal.
"Kenapa? Ada yang salah?"
"Lihat pria-pria dan wanita gila itu, semuanya melihat ke arah mu."
"Memang nya kenapa?"
"Astaga, ini aset ku!" Sarkas Jeno sambil memakaikan jaket nya di tubuh Jaemin.
"Aset? Kau pikir aku barang!"
"Diamlah, hanya aku yang bisa melihat ini. Lagipula ini sudah malam, kenapa menggunakan baju seperti ini? Kalau sakit bagaimana?"
"Ada apa dengan mu? Berlebihan sekali."
"Aku mencintai mu, wajar jika aku berlebihan."
"Apa katamu?"
"Apa? Bukan apa-apa, sudah ayo ikut aku."
Dan disinilah mereka, berdiri sambil bersandar pada pembatas jembatan. Tak ada rasa bosan yang menyelimuti Jeno saat memandangi wajah cantik sahabat nya. "Aku pikir jika aku meriasmu seperti gembel, kau tetap cantik."
Angin sepoi-sepoi berhembusan menerpa wajah mereka, hidung kemerah-merahan menambah keanggunan Jaemin. "Apa kau baru menyadari nya?"
"Tidak, sudah lama sekali. Tapi, aku baru bicara sekarang. Aku pernah berpikir bahwa aku tidak akan mencintai mu, tapi ternyata? Aku tidak bisa menyangkal. Selain cantik, kau membuat jiwa iblis ku tenang."
"Jangan bicara seperti itu, terdengar mengerikan." Cicit nya.
Jeno mendekat dan terus menatap lekat manik mata Jaemin. "Aku ingin memeluk mu." Ucap nya lembut.
Sifat dewasa Jaemin tiba-tiba saja keluar, entah darimana datang nya. "Sesuatu mengganggu pikiran mu?" Tanya nya sambil mengusap punggung Jeno.
Jeno menggelengkan kepala nya diceruk leher Jaemin, menghirup dalam aroma tubuh Jaemin yang terus dia rindukan. "Tidak, aku hanya ingin memeluk mu."
-
-
-
-
-"Hyung kapan kau pulang?"
"Mungkin kalau ada ular disebelah mu, kau sudah mati terpatuk."
"Hyung bilang pergi sebentar."
"Aku sudah memperingati mu untuk tidak keluar rumah kan?" Tanya Mark.
"Darimana hyung tahu aku keluar rumah?"
"Baby bear."
"Bayi beruang?"
"Ah maksudku, Haechan yang memberitahu ku, kau bertemu Jaemin?"
"Dasar Haechan!"
"Tidak masalah." Kata Mark santai.
"Hehehe iya hyung, aku bosan dirumah. Ya sudah aku ajak Jaemin keluar saja, maaf tidak mendengar perkataan hyung."
"Jangan ulangi, Daddy dirumah?"
"Iya, saat aku pulang Daddy sudah dirumah. Sekarang mungkin sedang membuat adik baru bersama mommy." Kekeh nya nakal.
"Shit, punya adik seperti mu saja aku hampir gila."
"Ahhh hyungggg~" Rengek nya.
"Sudahlah, ayo istirahat."
"Hyung besok kita jemput Haechan dulu."
Mark hanya mengangguk dan merangkul Jeno dan pergi ke kamar.
-
-
-
-
-Taeyong sedikit terkejut saat Jaehyun tiba-tiba melumat bibirnya, membiarkan Jaehyun menelusuri semua isi mulut nya yang membuat Taeyong melenguh halus. Taeyong menutup matanya, merasakan setiap sentuhan yang Jaehyun berikan. Rasanya begitu candu ketika melakukan ini bersama dengan suami nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiny Pretty Boy [JaeYong]
RomanceDon't miss this story, so you have to read this. 🍑🌹 Cerita ini hanya khayalan semata yang saya tuangkan dari pikiran saya, yang tidak bermaksud menjatuhkan harkat Idol yang saya gunakan. Sekali lagi perhatian nya, ini lapak cerita LGBT. Tolong ski...