"Aku perhatikan, sepertinya kau sudah mulai jatuh cinta dengan Taeyong. Aku harap kau jatuh lebih dalam."
"Hyung apa aku salah mengambil langkah?"
"Maksud mu?"
"Tidak tahu, aku hanya takut mengecewakan nya saja."
"Kekecewaan adalah hal yang wajar dalam percintaan, karena dari kecewa kita juga belajar."
"Hyung kau tahu, aku tidak pernah pacaran sekali pun."
"Aku tahu, tapi kau pernah mencintai seseorang sebelum nya."
Jaehyun terseyum sedih, kala mengingat cinta pertama nya pada Huang Renjun. "Aku sudah berusaha move on, tapi aku merasa jiwa nya mengikat ku."
"Tidak, itu karena cinta mu tak terbalaskan. Sehingga, itu selalu menjadi bayang-bayang mu."
"Bahkan dia tak tahu perasaan ku pada nya. Dia segalanya, sangat sulit menggantikan posisi nya di hati ku."
"Kalau kau tak mau keluar dari zona itu, maka selamanya kau akan terjebak. Jadi, tanggung saja resiko mu sendiri. Apa kau mau menjadi bujang tua?"
"Selama aku bahagia dan nyaman tanpa pasangan kenapa tidak?"
"Sudahlah, berdebat dengan mu tak pernah ada akhirnya. Aku kembali bekerja, nanti ayo makan malam bersama. Aku akan membawa kekasih ku."
"Oleh-oleh ku mana? Bagaimana keadaan bibi? Kau yang mentraktir kan?"
"Sudah kaya masih saja mau yang gratisan. Oleh-oleh mu ada di apartment ku. Ibu ku? Dia sangat baik, bahkan tambah cantik."
"Pergilah, setelah makan malam aku akan mengambil oleh-oleh ku."
"Dasar!" Ucap Yuta, lalu meninggalkan ruangan Jaehyun.
"Jae, siapa tadi?" Tanya Taeyong yang baru saja kembali dari kamar mandi.
"Yuta hyung."
"Ahh iya, apa Johnny memberitahu mu kalau Ten akan datang?"
"Benarkah? Baguslah, aku muak dengan drama kadaluarsa nya."
"Jae, jangan bicara seperti itu."
"Lalu, apa Johnny hyung akan menjemput ke bandara?"
"Iya, Taeil hyung juga."
"Kenapa hyung tidak?"
"Aku tidak punya cukup tenaga."
"Hyung, apa kau beteman dekat dengan Ten?"
"Awalnya aku dan Ten hanya berteman biasa saja. Tapi, saat aku tahu Johnny dan Ten saling menyukai, aku jadi suka berbagi cerita dengan Ten soal Johnny. Ya sudah, dari situ kami bersahabat."
"Kapan mereka akan menjemput?"
"Nanti sore."
"Kita makan malam bersama Yuta hyung dan kekasih nya, aku tidak suka penolakan."
"Baik Tuan Jung yang jelek." Ledek Taeyong sambil menekan-nekan pipi Jaehyun.
ooOoo
"Kau sudah tampan Jaehyun, lama-lama cermin itu akan pecah."
"Hyung tolong aku.." Kata Jaehyun yang kesulitan dengan dasi nya.
"Astaga kau 1 jam bercermin tapi dasi saja tidak bisa di urus." Omel nya. "Kemari!" Perintah Taeyong sambil memukul tangan Jaehyun.
"Hyung kau sangat cantik saat marah-marah seperti ini." Kekeh Jaehyun.
"Diamlah! Nah sudah rapi."
"Terimakasih." Jaehyun mencolek hidung mancung Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiny Pretty Boy [JaeYong]
RomanceDon't miss this story, so you have to read this. 🍑🌹 Cerita ini hanya khayalan semata yang saya tuangkan dari pikiran saya, yang tidak bermaksud menjatuhkan harkat Idol yang saya gunakan. Sekali lagi perhatian nya, ini lapak cerita LGBT. Tolong ski...