6:00 pm
"Daddy pulang!" Kata Jaehyun lemas sambil melonggarkan dasi nya yang seharian terlilit di leher nya.
"Daddy!" Panggil Jeno dan menghampiri Jaehyun.
"Dimana mommy?" Tanya Jaehyun sambil memberikan tas nya pada Jeno.
"Jeno yang menyambut daddy, tapi mommy yang daddy cari."
"Merajuk? Saat cemburu kau menggemaskan, boy." Kekeh Jaehyun.
"Biar saja, daddy tidak sayang Jeno lagi!"
"Jeno daddy lemas sekali, daddy ke kamar dulu ya." Jawab Jaehyun acuh. Jaehyun berjalan sedikit terhuyung, kepala nya seperti melayang dan pandangan nya berkunang-kunang.
"Jae ada apa!" Pekik Taeyong yang baru saja keluar dari kamar dan membantu Jaehyun berbaring di tempat tidur.
"Pasti darah rendah mu kambuh, tunggu disini!" Omel nya.
"Mommy ada apa?!" Tanya Mark heran saat melihat Taeyong berlari keluar dari kamarnya.
"Lihat daddy mu!"
"Ada apa sih?" Gumam nya lalu masuk ke kamar orang tua nya.
"Daddy?" Panggil nya dan duduk disebelah Jaehyun. Jaehyun tidak menyahut, tapi menggenggam tangan Mark erat.
"Daddy kenapa?" Tanya Mark khawatir tapi justru mendapat senyuman manis dari Jaehyun.
"Jaehyun kemari kau!" Taeyong menghampiri Jaehyun yang berbaring dan membantu Jaehyun meminum jus jeruk yang dia ambil dari kulkas di dapur tadi.
"Bagaimana? Sudah lebih baik?" Tanya nya lembut.
"Hmmmm."
"Kau selalu membuat ku khawatir!" Oceh nya sambil membuka sepatu Jaehyun.
"Mark keluarlah, mommy yang akan menemani daddy."
"Kalau ada apa-apa, panggil aku mommy."
-
-
-
-
-"Tae."
"Ada apa? Kau butuh sesuatu?"
"Tidak, apa kau khawatir? Bagaimana jika aku mati?"
"Ayo mati bersama."
"Aku bercanda sayang." Kekeh Jaehyun.
"Tidak lucu." Jawab nya datar.
"Aku mencintai mu, sangat!"
"Diamlah! Jangan bicara terus."
"Ada hadiah yang ingin aku beri, tapi aku selalu lupa."
"Aku tidak peduli."
"Aku serius Tae!"
"Baiklah apa? Apa hadiah nya?"
"Kemarilah."
Taeyong mendekatkan wajahnya dengan Jaehyun. "Apa?"
"Aku mencintai mu." Ucap nya pelan, dengan tatapan sendu.
"Aku tahu Jae."
Jaehyun memegang tengkuk leher Taeyong dan mendekatkan bibir nya. Tiap lumatan kecil yang Jaehyun beri, sesekali dibalas lembut dengan Taeyong.
"Eungh-" Taeyong melepas ciumannya, saat dada nya mulai terasa sesak. Tampak benang saliva terbentang diantara mereka. "Kau selalu melahap nya dengan rakus!" Cicit nya. "Tapi kau menyukai nya sayang." Jawab Jaehyun santai.
"Tapi tumben sekali kau pulang cepat, biasanya pulang saat aku sudah tidur." Sindir nya.
"Astaga aku lupa." Ucapnya lalu mengeluarkan ponsel nya di saku celana nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiny Pretty Boy [JaeYong]
RomanceDon't miss this story, so you have to read this. 🍑🌹 Cerita ini hanya khayalan semata yang saya tuangkan dari pikiran saya, yang tidak bermaksud menjatuhkan harkat Idol yang saya gunakan. Sekali lagi perhatian nya, ini lapak cerita LGBT. Tolong ski...