30 부

4.1K 237 5
                                    

"Berikan nomor ponsel mu."

"Tidak mau."

"Baiklah, kau bisa pulang jalan kaki."

"Jae jangan, ini sudah larut malam. Baiklah aku akan beri, tapi biarkan aku menumpang di mobil mu."

"Deal, katakan nomor nya."

"+82-1024-5271-098"

"Aku ulangi, +82-1023-5271-098. Bagaimana, benar tidak?"

"Iya, benar Jae."

Jaehyun tersenyum miring karena kebodohan Taeyong, Jaehyun sengaja membaca nomor nya dengan salah. Itu salah satu trik, agar kita tahu bahwa itu nomor palsu atau tidak.

"Berikan ponsel mu."

"Untuk apa? Aku sudah memberikan nya bukan?"

"Berikan saja."

Taeyong pun memberikan ponsel nya ragu, sungguh dia tidak mengerti apa-apa.

"Jangan coba-coba berbohong pada pembohong, kau mengerti Jung Taeyong?" Tanya Jaehyun setelah menyimpan kontak Taeyong, dengan nomor yang benar.

"Menyebalkan! Aku Lee Taeyong, bukan Jung Taeyong!" Ketus nya.

Jaehyun terkekeh mengingat perdebatan kecil nya dulu pada Taeyong. Ini hari Minggu, sangat spesial karena hari ini juga anniversary pernikahan mereka. Tidak terasa, akan sepanjang ini. Menyaksikan kedua anak nya tumbuh dewasa dan sangat tampan.

"Sayang, apa kau tidak akan menyiap kan sarapan untuk ku?"

"Diamlah, ini hari libur."

Jaehyun terkekeh gemas, saat Taeyong kembali meringkuk di pelukan nya. "Aku mencintai mu, selamat hari anniversary untuk kita sayang." Bisik nya.

Taeyong berusaha mengingat tanggal berapa kemarin, astaga dia hampir melupakan nya.

"Benarkah?"

"Kau melupakannya?"

"Tidak, bukan begitu. Apa ini tanggal 2 Agustus?"

"Iya sayang."

"Kau ini bodoh sekali sih, putra ku yang tampan juga berulang tahun hari ini!" Cebik nya kesal.

"Tapi ini kan juga hari pernikahan kita Tae."

"Aku mencintai mu, terimakasih sudah memberikan harta mu. Ahh iya aku lupa, terimakasih sudah memberikan 1 putra tampan untuk ku. Aku sangat mencintai mu, terimakasih sudah setia pada ku. Tolong terus cintai aku dan anak-anak kita ya?"

"Aku akan selalu begitu, aku juga mencintai mu. Tapi kenapa 1?"

"Apa Mark berasal dari sperma mu?"

"Astaga aku lupa, aku sangat menyayangi nya hingga aku melupakan itu."

Keduanya tertawa bersama dan kembali berpelukan.

-
-
-
-
-

"Mommy?"

"Hmm? Ada apa?" Tanya Taeyong yang merasakan tangan Mark melingkar di pinggang nya.

"Apa mommy melupakan sesuatu?"

"Tidak ada sepertinya."

"Ck mommy jahat."

"Astaga Mark, sudahlah nanti saja berdebat nya. Apa kau tidak lihat, aku sedang membuat cake untuk anniversary daddy dan mommy?"

"Baiklah, i'm sorry."

Taeyong terkekeh gemas melihat kekesalannya, Mark mommy mu tidak akan lupa.

"Jung Jeno?"

Tiny Pretty Boy [JaeYong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang