"Ahhh." Desah nya lega setelah meneguk segelas air minum. Mark terbangun karena teringat dengan tugas presentasi nya di sekolah, untung nya sudah hampir selesai.
"Haechan?"
Mark mengerjapkan beberapa kali matanya, untuk memastikan kalau itu Haechan. Ini jam 3 dini hari, kenapa dia duduk di sofa itu?
"Haechan?" Panggil Mark lembut lalu duduk disebelah Haechan. "Ada apa dengan mu? Kenapa menangis?"
Hampir sebulan mereka bertingkah sangat manis satu sama lain, semenjak ucapan gila adiknya. Memang awalnya hanya berpura-pura, tapi makin kesini keduanya merasakan nyaman. Tapi, Tom & Jerry itu terkadang masih bertengkar.
"Jeno tidak mau tau, pokok nya hari ini kita berangkat bersama. Hyung tidak boleh pergi dan pulang dengan mak lampir itu, Haechan ayo masuk." Kata Jeno yang setelah nya dia langsung masuk ke dalam mobil.
Mark hanya menggelengkan kepala dengan sifat protektif adik nya. "Kau mau jalan kaki?" Tanya Mark yang melihat Haechan masih berdiri di dekatnya.
Haechan mendengus kesal. "Dasar galak, jelek!"
Mark tersenyum kecil saat Haechan sudah masuk ke mobil. "Bagaimanapun tingkah nya, dia selalu sukses membuat ku merasa gemas." Gumam nya.
Di perjalanan, Haechan hanya menutup matanya sambil sesekali bernyanyi kecil mengikuti musik di mobil itu.
"Jeno tidak suka kalau hyung dekat-dekat dengan mak lampir itu."
Mark mengerutkan dahi nya namun setelah nya tersenyum melihat wajah Jeno yang menggemaskan seperti itu.
Jeno memainkan ujung baju nya sambil menunduk. "Sangat tidak cocok. Hyung jelek, masa pacaran dengan orang yang lebih jelek."
"Ya! Jung Jeno! Apa kata mu barusan?!"
"Hyung jelek dan sok tampan!" Jeno mengatakannya dengan wajah polos nya, kalau beginikan Mark jadi tidak tega marahin nya.
"Ya terserah mu saja."
Haechan sedikit terkekeh melihat perdebatan itu. "Tidak Jeno, Mark hyung sangat tampan. Jika aku bilang jelek, percayalah aku sedang berdusta." Ucapnya dalam hati.
Mark melirik Haechan dari kaca spion mobil. "Tidak usah tertawa, tidak ada yang lucu."
Haechan berdecak kesal. "Siapa juga yang tertawa? Dasar jelek!"
Eh mohon maaf, Haechan ngomong-ngomong lagi berdusta ya? Hehehe.
Setelah beberapa saat, mereka sampai disekolah. Baru saja keluar dari mobil, Giselle sudah nongol saja. Jeno hanya memutar bola mata nya malas.
"Kak Mark, kenapa tidak menjemputku tadi?"
Jeno menatap dengan jijik saat Giselle bergelayut manja di lengan Mark.
"Kau pikir hyung ku itu supir pribadi mu? Minggir!" Jeno menepis kasar tangan Giselle dari lengan Mark.
"Dasar bocah tengil!" Gerutu Giselle.
Jeno mendekati Giselle. "Setidak nya aku bukan penggoda pacar orang."
Jeno tersenyum remeh sambil merangkul bahu Haechan. "Aku pikir bola mata mu itu berfungsi dengan sangat baik."
"Apa maksud mu?" Giselle bersedekap dada.
"Aku sangat senang menertawakan kebodohan mu. Apa kau tidak tahu pria cantik menggemaskan sekaligus sahabat ku ini adalah kekasih hyung ku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiny Pretty Boy [JaeYong]
RomanceDon't miss this story, so you have to read this. 🍑🌹 Cerita ini hanya khayalan semata yang saya tuangkan dari pikiran saya, yang tidak bermaksud menjatuhkan harkat Idol yang saya gunakan. Sekali lagi perhatian nya, ini lapak cerita LGBT. Tolong ski...