"jae pulanglah dengan Taeyong, aku akan pulang lebih dulu." Kata Johnny di ambang pintu.
Jaehyun hanya mengabaikan nya, melirik sekilas mungkin sudah cukup. "Jika ditanya kenapa cepat sekali pulang, dia selalu beralasan kalau itu faktor usia." Gumam nya. Tak berselang lama Seseorang menyelonong masuk, siapa lagi yang terlintas dipikiran kalian selain Yuta?
"Boleh aku ambil cuti 5 hari?" Minta nya tanpa berpikir.
"Kau bisa mengambil cuti semaumu, tapi angkat kaki mu dari sini. Perusahaan ku tidak menerima tenaga kerja seperti mu." Jawab Jaehyun datar.
"Jae aku hanya ingin menghabiskan waktu bersama kekasih ku, tolong beri aku 5 hari. Nanti malam kami akan pergi, aku akan membawa nya ke Jepang dan bertemu dengan orang tua ku." Yuta memohon dengan sangat.
"3 hari atau tidak sama sekali." Final nya.
"Deal 3 hari, terimakasih Jae. Aku mencintai mu, sangat!" Teriak Yuta girang dan keluar dari sana.
"Pria gila." Gumam nya.
-
-
-
-
-"Kemana anak ini pergi?" Tanya Jaehyun sambil melihat meja Taeyong. Sejak tadi, dia tidak kembali. "Bahkan dia tidak pamit pada atasan." Gerutu nya.
"Ada apa Jae?"
"Berikan nomor ponsel anak itu, aku butuh bantuannya."
"Anak siapa yang kau maksud?"
"Sahabat mu itu, Lee Taeyong."
"Kemana dia pergi?"
"Kalau aku tahu, aku tidak perlu meminta nomor ponsel nya pada mu hyung. Cepat kirimkan, aku tunggu."
"Baiklah."
"Ahh hyung, bagaimana Taeil hyung?"
"Dia sudah bisa bermain game sekarang."
"Berikan telpon nya pada Taeil hyung."
"Aku baik-baik saja Jae, sudah dulu ya aku hampir kalah."
Sambungan telepon terputus begitu saja, Jaehyun meletakkan ponsel nya di atas meja kerja nya.
"Hyung, kau bukan hanya hyung ku. Tapi, kau ayah dan ibu ku juga. Tolong jangan sakit, aku mencintai mu." Jaehyun memandangi bingkai foto di sudut meja kantor nya.
-
-
-
-
-"Tidak mungkin badan sebesar mu nyasar di kantor ini kan?"
"Jae aku bosan, aku ada di taman belakang kantor."
"Cepat kembali, banyak berkas yang harus kau susun." Ketus Jaehyun.
"Tuhan tolong aku, bagaimana jika dia menatap ku seperti tadi? Mau dimana ku letakkan wajah ku?" Batinnya lemas saat Jaehyun mematikan telepon nya sepihak, sambil berjalan ke ruangan Jaehyun.
Beberapa menit, akhir nya Taeyong sampai. Perasaan ini membuat nya tak bisa berpikir dengan baik, mengetuk pintu saja rasanya akan pingsan.
"Maaf aku tidak memberitahu mu tadi." Ucap Taeyong sambil berdiri di depan meja Jaehyun.
"Kau memang harus minta maaf!"
"Aku hanya berusaha menghilangkan bosan ku, makanya aku pergi sebentar."
"Kau pergi saat jam kerja."
"Maafkan aku, aku tidak akan mengulangi nya. Aku janji Jae, tolong jangan marah~" Taeyong memelas dan menghampiri Jaehyun sambil memegang lengan Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiny Pretty Boy [JaeYong]
RomanceDon't miss this story, so you have to read this. 🍑🌹 Cerita ini hanya khayalan semata yang saya tuangkan dari pikiran saya, yang tidak bermaksud menjatuhkan harkat Idol yang saya gunakan. Sekali lagi perhatian nya, ini lapak cerita LGBT. Tolong ski...