8 부

3.3K 347 10
                                    

11:35 Pm.

Satpam rumah gedung itu membuka gerbang, ketika klakson mobil Jaehyun sampai di pendengaran nya.

"Selamat malam tuan." Sapa satpam yang hanya diangguki kecil dari Jaehyun.

"Kenapa anak ini tidak bangun, dia masih bernapas kan?" Gumam nya sambil melepas seatbelt.

Sedari tadi memang Taeyong sudah tertidur pulas karena mungkin kelelahan. Jaehyun pelan-pelan membuka seatbelt Taeyong, berharap dia tak terganggu.

"Apa kau tidak akan bangun?" Tanya Jaehyun sedikit berbisik.

Dengkuran halus terdengar, Jaehyun tersenyum kecil karena itu. "Saat tidur dia bahkan benar-benar seperti bayi, padahal dia 2 tahun lebih tua dari ku." Jaehyun menatap wajah damai Taeyong.

Jaehyun berdecak kesal, "lalu kalau begini kejadian nya, aku harus menggendong nya begitu? Menyusahkan saja!"

"Hallo, ada apa Jae?"

"Aku pikir hyung sudah tidur, dimana Johnny hyung?"

"Dia sudah tidur, dia bilang badannya sakit semua. Saat pulang tadi, dia lemas sekali."

"Ahh baiklah, hyung tolong buka pintu. Aku sudah diluar, Taeyong tidur dengan pulas. Terpaksa aku harus menggendong nya."

"Ya sudah, aku matikan telepon nya. Tunggu sebentar aku akan keluar." Ucap Taeil yang langsung memutuskan sambungan telepon nya.

Tok tok tok!

Taeil mengetuk kaca jendela mobil Jaehyun, tadinya ingin melihat kedalam tapi kaca nya terlalu gelap.
Jaehyun yang mendengar ketukan itu pun keluar dari mobil. "Lihat adik mu itu." Katanya.

"Hahaha sudahlah jangan kerutkan dahi mu seperti itu, kau terlihat tua. Dia menggemaskan sekali, tapi Doyoung jauh lebih menggemaskan hanya saja mulut nya sangat tajam." Kekeh Taeil namun tiba-tiba seperti mengadu nasib.

"Terpaksa aku menggendongnya, hyung tolong urus mobil ku." Ucap Jaehyun yang langsung menghampiri Taeyong dan menggendongnya di depan (bridal style)?

Pelan-pelan Jaehyun membuka pintu kamar Taeyong lalu masuk dan menutup nya kembali. Jaehyun meletakkan badan Taeyong di kasur putih nya yang sejuk dengan hati-hati. Jaehyun telaten menyelimuti tubuh mungil Taeyong, tak lupa dia juga melepas sepatu Tae yang masih melekat.

Jaehyun duduk di samping Taeyong tidur, sambil bersedekap dada. "Sepertinya aku sudah tua, hanya mengangkat anak ini saja pinggangku seperti akan patah." Hela nafas nya kasar sambil memeggangi pinggang nya.

"Hummm~" Lenguh Taeyong tiba-tiba.

Jaehyun yang mendengar itu, spontan mengelus kepala Taeyong. "Ssstt tenanglah." Bisiknya pelan.

Taeyong yang mungkin terbangun, menarik selimut nya untuk menutupi wajah nya. Jaehyun melihat badan Taeyong yang perlahan-lahan bergetar.

"Ada apa dengan nya? Apa dia menangis?" Ucap Jaehyun dalam hati.

Jaehyun mencoba membuka selimut yang menutupi wajah Taeyong, tapi Taeyong menahan nya.

"Jangan melawan." Kata Jaehyun yang memang tenaga nya jauh lebih kuat dari Taeyong.

"Jaeee~" Cicit nya sambil terisak dan menutupi wajahnya dengan tangannya, karena Jaehyun berhasil membuka selimut nya.

"Ada apa dengan mu?" Tanya Jaehyun lembut sambil mengelus dahi Taeyong.

Taeyong hanya menggelengkan kepala nya, dan terus menerus terisak.

"Baiklah, kau harus terus menangis sampai pagi dan jangan berhenti. Pekerjaan ku menumpuk, aku akan kembali ke kamar ku." Ucap Jaehyun acuh dan pergi.

Tiny Pretty Boy [JaeYong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang