"Apa kau tidak akan bicara dengan ku?" Bujuk Jaehyun yang masih memeluk Taeyong.
"Hyung aku minta maaf, aku hanya emosi tadi. Dengarkan aku dulu hyung, aku tidak bermaksud."
"Aku membenci mu, sangat!" Cicit nya.
"Ahk-" Ringis Jaehyun saat Taeyong menggigit bahu nya sengaja.
"Aku tidak mau bicara dengan mu dan jangan ajak aku bicara!" Ketus Taeyong yang kemudian menyembunyikan kepala nya di ceruk leher Jaehyun.
"Kau bisa gila jika aku tidak mengajak mu bicara." Jawab Jaehyun sambil menghirup kasar rambut Taeyong.
"Tidak akan!"
"Apa salah nya jika dia bertanya bagaimana hari ku hari ini?! Apa salahnya jika dia basa basi sedikit?! Mengapa hati nya begitu beku Tuhan!!" Ejek Jaehyun meniru perkataan Taeyong.
"Aku tidak mau berdebat."
"Baiklah kita buktikan, aku tidak akan bicara dengan mu. Sepatah kata pun, ingat itu." Ancam Jaehyun dan melepaskan pelukannya.
Jaehyun memasang seatbelt nya lalu menghidupkan mobilnya, tentu saja mereka pulang. Tidak mungkin kan sepanjang hari di mobil?
-
-
-
-
-6:00 pm.
"Apa dia benar-benar tidak akan bicara pada ku?" Gumam Taeyong sambil merebahkan diri nya di kasur. "Halah persetan dengan nya, aku masih marah dengan dia."
Dilain sisi, Jaehyun seperti biasa melanjutkan tugas kantor nya dirumah. Mengingat hari ini dia tidak ke kantor.
"Jae mungkin kami akan pulang terlambat, jangan lupa makan!"
"Hmmm."
"Jangan biarkan Taeyong menyendiri, temani dia. Kau paham?"
"Hmmm."
"Jae aku berbicara!"
"Aku mendengarnya. Pekerjaan ku menumpuk, apa ada hal penting lagi?"
"Tidak, ya sudah aku tutup telepon nya."
Tok tok!
Taeyong masuk ke kamar Jaehyun, membawa nampan dengan beberapa makanan dan segelas air putih.
Perlahan Tae meletakkan nampan nya di meja Jaehyun, dan meninggalkan secarik kertas berwarna Hijau. Lalu segera Taeyong keluar dan kembali ke kamar nya.
"Hari mulai gelap, aku masak ini tadi. Aku tidak yakin kau menyukai nya, setelah ini mandi. Lalu, kau bisa melanjutkan pekerjaan mu. Satu hal lagi, aku masih marah dengan mu!" Ucap Jaehyun membaca kertas itu.
Kali ini Jaehyun benar-benar merasa gemas. "Bagaimana dia bisa melakukan ini?" Katanya sambil menggelengkan kepala nya kecil, lalu memakan makanan itu.
-
-
-
-
-Ini sudah hari ke 3, sejak mereka tak bicara. Siapa lagi selain 2 oknum ini? Jaehyun dan Taeyong.
"Apa ada perang dingin antara kalian?" Tanya Taeil tiba-tiba saat makan malam.
Semuanya diam, Taeil tahu kenapa Jaehyun tak menjawab. Pria ini tidak akan bicara saat makan, ini kebiasaan yang pernah orang tua mereka ajarkan pada anak-anak nya. Tapi kenapa hanya melekat pada Jaehyun? Tidak tahu, ini hanya skenario!
"Hyung nanti saja." Sahut Johnny.
"Apa akan ada sidang besar?" Tanya Taeyong dalam hati.
"Hmmm hyung?" Panggil Taeyong sedikit gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiny Pretty Boy [JaeYong]
RomanceDon't miss this story, so you have to read this. 🍑🌹 Cerita ini hanya khayalan semata yang saya tuangkan dari pikiran saya, yang tidak bermaksud menjatuhkan harkat Idol yang saya gunakan. Sekali lagi perhatian nya, ini lapak cerita LGBT. Tolong ski...