"Ternyata kalo gue ngelawan, gue bakalan menang."
-Nai.
•••
Berasa Banget Jametnya
Naira bersedekap dada didepan pintu Basecamp Antropeda. Sedari tadi, ia menunggu kedatangan keempat codot yang mulai dari kemarin masuk ke dalam hidupnya.
Tring...
Pesan masuk begitu saja ke dalam ponselnya. Alisnya menaut, tertulis di sana "Ketuacodot"
Ketuacodot:
Abis ini liat gue sama anak-anak dateng
Lo pasti kagum terus kesem sem sama kegantengan gueAnda:
Lama lo
Ketuacodot:
Kangen kan lo?
Anda:
Cepet kesini deh, gue kesemutan ini nunggu orang burik kayak lo
Belum selesai dengan umpatannya di chat, gadis itu sudah mendengar suara kentrung yang dimainkan. Apalagi ini, kenapa Basecamp Antropeda menunjukkan jiwa jamet kuproynya.
"Bulan meiii." Atma mengawalinya seraya memainkan kentrung di tangannya.
Tara memakai topi Anjayaninya ke belakang, "Ayo dong bantai kami."
"AYO DONG BANGGG!" Ferja mengibaskan tangannya dengan pede.
"Kalo elo punya nyali." Sedangkan Gala memasukkan bajunya setengah.
"Kalo punya nyali ye." sahut Ferja dengan wajah tengilnya.
"TONGKRONGAN KAMI!!!" seru mereka berempat yang sudah berada di depan Naira.
"Bukan tongkrongan pecundang."
"Pecundang pecundang." gas Atma di depan muka Naira.
Gala memukul dadanya bangga, "Kami siap membuktikan."
"BUKTIKAN!" teriak Tara mengakhiri lagunya.
Melihat mereka bernyanyi seperti itu dan berpenampilan layaknya jamet yang sangat profesional. Ini peluang besar untuk Naira.
Ia bisa menjual keempat orang ini di pasar gelap, untuk dijadikan badut panggung.
JRENG... JRENG...
"Tepuk tangan dong mbak Nai." Ferja merapikan rambutnya dengan ala-ala jamet.
"Kasih goceng, lema poloh rebo neng." sahut Tara tidak mau kalah.
"Kang Palak miskin, oh miskin." celetuk Atma yang langsung mendapat geplakan dari buku tebal milik Naira.
Atma ya Atma. Laki-laki ini tidak ada kapoknya sama sekali, selalu saja mencari masalah kalau bertemu Naira. Dan berujung geplak-geplakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAIRATMA
Teen FictionNaira atau sering dipanggil tukang palak. Gadis cantik yang selalu menjadi incaran para lelaki buaya belang. Salah satu inti OSIS, yang jabatannya tidak main-main, ketua umum OSIS. Selain menjadi ketua umum, Naira juga menjadi bendahara di kelasnya...