"Enaknya hidup gue sad ending apa happy ending?"
-Nai.
•••
Atma Dan Waktunya
Atma menyibukkan dirinya dengan kepat kesayangannya. Kepat ini sempat teler karena digunakan laki-laki itu untuk balapan satu hari penuh.
"Maafin abang ya sayang. Kamu jadi mabok bensin gini." ucap Atma seraya mengusap body milik kepat. Kasian kepat terdzolimi.
Tiba-tiba saja aroma bawang oseng dan cabe goreng lewat begitu saja. Atma tahu siapa pelakunya.
Pasti Alga, ia memang sedang memasak nasi goreng. Harap maklum, jarak antara halaman belakang dan dapur lumayan dekat. Jadi tidak kaget, kalau ada aroma masakan.
"Ga lu masak apa? Nasgor kan?" tanya Atma dari halaman belakang.
Yang di dalam hanya mengangguk. Padahal jelas-jelas Atma pasti tidak melihatnya.
"Njir minus akhlak lo! Ditanya juga!" kesal Atma, sedangkan Alga memasang wajah tidak peduli.
Alga melanjutkan ritual memasaknya. Memang semenjak kepergian orang tua mereka, laki-laki itulah yang menjadi mama sekaligus papa untuk Atma.
Boro-boro Atma yang menjadi mama dan papa. Menyuci celana dalam sendiri saja suka jijik. Kata Atma, celana dalamnya bau jengkol.
"Kalo udah beres sama kepat ninja burik lo itu, langsung masuk. Nasgornya jadi!" teriak Alga dari dalam dengan suara yang lantang. Membuat Atma harus menutup telinganya rapat-rapat.
Laki-laki itu meletakkan kanebonya di atas meja yang ada di sana, "Anak Delangga emang kayak kolor ijo, dia doang, gue kagak." gerutunya.
Baru saja masuk ke dalam rumah, Atma sudah disambut dengan tatapan penuh tanda tanya dari Alga.
Atma tidak peduli. Ia segera mengambil nasi goreng yang sudah dimasak oleh saudaranya itu.
Selesai mengambil nasi goreng, Atma langsung duduk di depan Alga. Mereka duduk seperti biasa. Tetapi vibe nya sedikit berbeda.
Atma kembali melihat Alga. Bukannya Alga fokus kepada makanan, melainkan tatapan laki-laki itu masih sama seperti tadi. Atma mengambil nafas dalam-dalam, kemudian mengambil kerupuk di dalam toples.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAIRATMA
Novela JuvenilNaira atau sering dipanggil tukang palak. Gadis cantik yang selalu menjadi incaran para lelaki buaya belang. Salah satu inti OSIS, yang jabatannya tidak main-main, ketua umum OSIS. Selain menjadi ketua umum, Naira juga menjadi bendahara di kelasnya...