"Tahan tahan jangan emosi, gue cuma mau dipacarin bukan diprenjonin."
-At.
•••
Tatapannya Berbeda
Laskar mengacak rambutnya frustasi, mencari Naira seperti mencari semut. Tidak ketemu-ketemu juga.
"Dimana beban dunia ini?"
Kepergian Naira membuat Laskar takut sendiri. Bagaimana kalau ada orang lain yang melihat luka-luka di tubuh anaknya itu. Yang ada, dia akan dihukum, dan dimasukkan ke dalam penjara.
"Hania!" panggil Laskar, membuat Hania yang sedang menyantai di kamar langsung duduk di meja belajar.
Pintu pun terbuka, Laskar tersenyum dan segera menghampiri anaknya yang sangat rajin itu. Memang, kebanggaan Laskar itu hanya Hania.
"Belajar apa nak?" tanya Laskar lembut, sambil mengusap rambut Hania.
Hania mendongakkan kepalanya, kedua mata itu saling bertemu. "Belajar Biologi pa."
"Pinter. Yaudah lanjutin belajarnya, papa mau nyari beban keluarga dulu." kata Laskar dan hanya diangguki oleh Hania.
Dirasa papanya sudah keluar, Hania segera membuka ponsel miliknya dan mencari nama Atma di sana.
Gadis itu segera menelfon Atma. Semoga hari ini Tuhan mendukungnya, Hania sangat merindukan laki-laki itu.
"Halo Han, kenapa?" tanya Atma dari seberang sana. Tapi suara laki-laki itu berbeda, seperti biasa saja, sangat hambar.
Persetan dengan suara Atma yang berubah, yang penting dia ingin bertemu dan menyalurkan semua rasa rindunya kepada laki-laki itu.
"Atma aku kangen." ucap Hania dengan nada khasnya.
Terdengar helaan nafas berat dari Atma. Hania mengernyit heran. Biasanya Atma kalau tau dia sedang rindu ataupun ingin bertemu, laki-laki itu sudah seperti orang kerasukan reog.
"Atma marah?"
"Kalo gak penting aku matiin Han. Ada urusan yang lebih penting."
Perkataan dari Atma membuatnya berfikir, ia ingin melihat ekspresi Atma sekarang. Laki-laki ini sedang marah atau memang benar-benar ada urusan.
"Aku udah gak penting buat kamu?" Hania memberanikan diri untuk bertanya seperti itu.
"Iya, ada yang lebih penting dari kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
NAIRATMA
Roman pour AdolescentsNaira atau sering dipanggil tukang palak. Gadis cantik yang selalu menjadi incaran para lelaki buaya belang. Salah satu inti OSIS, yang jabatannya tidak main-main, ketua umum OSIS. Selain menjadi ketua umum, Naira juga menjadi bendahara di kelasnya...