15 🦋

752 93 1
                                    

"Kalo gak suka tuh bilang, jangan munafik jadi orang."

-Nai.

•••

Mantannya Saturnus?

Perlahan Naira membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlahan Naira membuka matanya. Badannya terasa sangat lelah, sakitnya masih menjalar kemana-mana. Mungkin kalau tidak kuat, bisa saja dia mati dari kemarin.

"Arghh!" Naira melempar gayung ke tembok dengan sangat keras.

Berdiri saja dia kesulitan, lalu bagaimana caranya dia keluar dari rumah sialan ini. Menyesal dia tidak menerima tawaran Tara untuk mengantarnya sampai ke rumah.

Naira mendongakkan kepalanya, berharap ada peri jadi-jadian yang masuk ke dalam kamar mandi lalu menolongnya.

Mungkin doa dari seorang anak piatu cepat dikabulkan. Buktinya pintu kamar mandi terbuka. Menampilkan gadis cantik dengan rambut yang terurai.

Naira menolehkan kepalanya, "Hania."

Gadis itu menatap Naira dengan iba. Perlakuan dari kedua orangtuanya sangat jahat. Untung saja bukan dia yang mengalaminya.

Ia baru tahu, kalau menjadi Naira tidak semudah itu. Setelah ditinggal pergi oleh bundanya, ia juga di siksa oleh papanya.

Gadis itu berjongkok lalu mengangkat tangan kanan Naira. "Aku bantu ya Nai."

"Pelan-pelan Nai." katanya seraya mengangkat tubuh Naira dengan hati-hati.

Sedangkan Naira, berusaha semaksimal mungkin untuk berdiri dan berjalan. Jujur saja, tubuhnya seperti ditimpa dan dihantam oleh batu yang sangat berat.

Akhirnya usaha Naira tidak mengkhianati hasil. Ia bisa keluar dari kamar mandi karena bantuan Hania.

Mereka mengarah ke ruang tamu. Hania mendudukkan Naira di sana. Dengan perlahan, Hania mengangkat kaki Naira untuk ke atas sofa.

"Duduk dulu ya Nai. Aku ambilin obat." ucapnya lalu diangguki oleh Naira.

Setelah mendapatkan jawaban, Hania segera pergi ke dapur untuk mengambil kotak P3K. Sedangkan Naira di ruang tamu, menyandarkan tubuhnya.

"Gue mau keliatan lemah bentar aja. Capek banget gue." gumamnya.

Mungkin kalian mengira kehidupan Naira itu baik-baik saja. Selalu tentram, tanpa ada masalah. Padahal kehidupannya tidak semudah itu. Hanya saja dia mau terlihat kuat di depan banyak orang.

NAIRATMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang