17 🦋

682 92 2
                                    

"Kebenarannya, bukan gue doang yang munafik."

-Nai.

•••

Dikira Berhenti, Ternyata Masih

Tara masuk dengan tangan yang mengepal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tara masuk dengan tangan yang mengepal. Sesampainya di depan Atma. Tanpa pikir panjang, laki-laki itu segera melayangkan pukulannya tepat di pipi putih milik Atma.

Atma yang belum siap pun, langsung tersungkur ke lantai Basecamp. Tatapan tajam itu, ia lontarkan ke arah Tara. Sangat terlihat kalau emosi temannya itu menggebu.

"Maksud lo apa?!" Atma segera bangkit dari tempatnya.

Tara berdecih, "Baru tau gue. Ternyata seorang ketua Antropeda banci kelas kakap." Ferja yang mendengarkan itu, langsung mematikan putung rokoknya.

"Kelas kakap? Tar otak lo bentuk limas ya, kita kelas IPA." Tara mendengus pelan.

Atma tidak peduli dengan lawakan Ferja. Ia segera pergi ke atas dan menjatuhkan semua barang samaran itu ke bawah.

Tara, Gala, dan Ferja yang berada di bawah langsung menghindar, ya takut saja, nanti kalau mereka tiba-tiba amnesia bagaimana. Mau lulus malah amnesia? Percuma banget dong bayar SPP.

"APAAN SIH AT?!" teriak Gala dari bawah.

"BUKA MATA KALIAN, LIHAT YANG GUE JATUHIN ITU APA AJA!" sahut Atma dari atas.

Merasa berisik, Ferja segera menutup telinganya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Gini nih kalo masuk geng motor, terus gengnya lulusan kebun binatang. Mirip banget sama kingkong dirasuki reog.

Tara segera mengambil salah satu barang yang dilemparkan Atma tadi. Barang yang ia ambil bertuliskan,

"ANTROPEDA BANCI!"
"KETUA ANTROPEDA CEMEN!"
"RATAIN GENG LO!"
"GENG BURIK."

"Dan lo nyembunyiin dari kita At?" tanya Tara seraya mengangkat barang yang ada di tangannya.

"Terus gue harus ngapain? Koar koar kayak orgil di tengah jalan sambil bugil gitu? Apa Gue harus berdiri di atas tiang bendera sambil bawa kapak?" tanya Atma ngawur, sepertinya laki-laki itu sedang terkena gangguan mental.

"Pernah liat Atma bugil?" tanya Ferja dengan pelan pada Gala. Sedangkan Gala hanya bergidik tidak tahu.

Tara memutar bola matanya malas, "Lo bisa bilang ke kita! Lo anggap kita apa anjing?"

NAIRATMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang