"Jangankan Antropeda, Agung aja gue sayang apalagi lo. Anjayyyy."
-At.
•••
Agung Dan Kepat Sayang
Atma mengendarai kepat dengan kecepatan penuh. Pikiran laki-laki itu hanya mengarah kepada Hania. Sungguh ia merasa takut, sudah lima panggilan tak terjawab dari Hania. Ini semua gara-gara Agung, dasar majikan kampret.
Tin...
Untung saja Atma segera menghindar, kalau tidak, bisa saja laki-laki itu sudah menjadi manusia geprek. Habisnya dia lawan arah dan memasuki area truk.
"Njing kalo kelindes truk, nyawa gue tinggal delapan nanti." masih sempat-sempatnya Atma melawak.
Karena di situasi seperti ini dia harus tetap melawak, seperti peribahasa ciptaan Atma. "Tetaplah melawak, karena melawak dapat membuat orang dewasa."
Yah begitulah Atma, sultan cap codot yang hutangnya ada dimana-mana.
Tidak butuh waktu lama, Atma sudah memarkir kan sepeda motornya di depan pagar hitam yang menjulang tinggi itu.
Wajahnya celingak-celinguk, melihat ke arah kamar Hania yang terlihat gelap. Sekarang jam menunjukkan jam lima sore, tumben lampu kamar gadis itu masih mati.
Atma kembali duduk di sepeda motornya. Dia mengelus-elus body motornya, sambil menatap ke arah kamar Hania.
"Pat, dia marah ya sama gue?"
"Tapi gue kan gak salah, yang salah kan Agung. Suka mati-matian gak jelas. Riweh pisan euy."
Atma mengacak rambutnya, "Eh Kepat lo jangan suka mati-matian kayak Agung ya. Lo mahal soalnya, kalo Agung mah hp yang diloakin terus gue beli."
Atma sangat asik mengomeli rekan-rekannya, sampai-sampai tidak tahu, kalau pagar rumah itu sudah terbuka. Menampilkan laki-laki berseragam kantoran dengan tatapan tajam andalannya.
"Atma." panggil Laskar dengan suara baritonnya.
Hampir saja laki-laki itu terperanjat dari motornya. Kalau sampai terjatuh, bisa-bisa dia harus meloakkan wajah pasarannya itu.
"Eh Om Laskar." Atma segera menghampiri Laskar dan salim.
Memang Atma nakal, suka hutang, tapi sifat sopan santunnya belum hilang kok. Masih bisalah dijadikan menantu idaman.
Dengan senyuman ragu Atma mulai bertanya tentang Hania, "Hanianya ada om? Kok lampu kamarnya masih mati ya?" tanyanya seraya menunjuk kamar gadis itu.
Spontan Laskar menggaruk hidungnya yang tidak gatal, "Ahaha iya itu, Hania suka tidur sore kalo jam segini. Biasa anak muda."
KAMU SEDANG MEMBACA
NAIRATMA
أدب المراهقينNaira atau sering dipanggil tukang palak. Gadis cantik yang selalu menjadi incaran para lelaki buaya belang. Salah satu inti OSIS, yang jabatannya tidak main-main, ketua umum OSIS. Selain menjadi ketua umum, Naira juga menjadi bendahara di kelasnya...