Naira atau sering dipanggil tukang palak. Gadis cantik yang selalu menjadi incaran para lelaki buaya belang. Salah satu inti OSIS, yang jabatannya tidak main-main, ketua umum OSIS. Selain menjadi ketua umum, Naira juga menjadi bendahara di kelasnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naira membawakan beberapa camilan untuk teman-temannya. Walaupun hanya empat orang, tetapi mereka semua sangat meresahkan.
Dari Atma yang hanya diam sambil memijat kepalanya. Tara yang memilih fokus mengerjakan tugas kelompok. Gala yang asik bermain game sambil mendengarjan musik. Dan Ferja yang sudah kekenyangan akibat cilor asin manis buatan Naira.
"Kayaknya emang Tara doang yang bener." ucap Naira, Tara yang mendengar itu langsung menepuk dadanya bangga.
"Jelas! Tarandra."
Ferja memincing dengan cilor yang ada di tangannya, "Jilis Tirindri."
Ferja menghempaskan tangan Tara kasar dan berganti menatap Naira. "Besok buatin lagi ya Nai, enak banget sumpah."
"Kok kayaknya lo ngelunjak Ja?"
Ferja mengangkat jempolnya ke atas, "Ferja! Ya kan La?"
Gala yang merasa terganggu, langsung melemparkan kotak pensil Naira ke arah kepala Ferja. Alhasil Ferja yang menerimanya langsung merasa pusing. Bagaimana tidak pusing. Masalahnya kotak pensil Naira berisikan staples, tipe x dan bulpen yang dikareti menjadi satu.
"Anjing lo La!"
Gala hanya mencebikkan bibirnya dan kembali menyedot es wawan sambil memainkan game.
Tidak mau gabut. Ferja mempunyai ide jail, yang menurutnya akan sangat seru jika dilakukan.
Perlahan Ia mendekat ke arah Gala dan dengan modusnya, ia memegangi kaki Gala. Gala yang merasa dipegang pun hanya melirik sambil mengibaskan kakinya.
"Mau ngapain lo?" tanya Gala, firasatnya mengatakan kalau Ferja akan melakukan hal tak senonoh.
Benar saja, firasat Gala memang tidak pernah salah. Ferja menarik celana laki-laki itu, membuat kolor spongebob Gala terlihat.
Spontan Naira yang melihat itu langsung menutup matanya. Ia memang suka menonton spongebob, tetapi tidak dari kolor Gala juga.
Tara hanya menggelengkan kepalanya. Dia tidak mempedulikan kelakuan Ferja maupun Gala. Yang penting sekarang, dia mengerjakan tugas kelompoknya sampai selesai, setelah itu dia mendapatkan uang.