18 bulan kemudian.
"Iya, Har. Ash udah keterima kuliah jurusan psikologi. Bukan di kampus favorit sih, masih di Jakarta juga. Seenggaknya dia mau belajar sesuai minatnya. Kemarin baru aja selesai ospek. Syukur deh dia jadi ada kegiatan di luar rumah. Kemarin pas baru lulus kan di rumah mulu, jadi auranya suram banget," celoteh maminya Ash.
Sekarang udah jam 1 siang di London. Nyokapnya Ash nelepon gue, cerita tentang Ash pastinya. Gak tau kenapa tiba-tiba dia langsung nelepon gue, padahal biasanya nelepon nyokap gue.
"Dia masih sering sedih, Tan?" tanya gue.
"Masih lah, Har. Tapi gak sengenes kemarin-kemarin. Mungkin karena ada tanggung jawab tugas dari kampus kali ya, jadi fokusnya teralihkan," ucap maminya Ash.
Iya, gue tau Ash lagi pusing sama tugas-tugasnya. Dia rutin ngirim email ke gue setiap hari. Setelah lulus sekolah, dia ngirim email lumayan panjang. Dari situ dia bilang kalau mau ngirim email ke gue setiap hari, karena dengan gitu dia ngerasa bisa ngobrol sama gue walau cuma satu arah.
"Makannya masih susah gak, Tan?"
"Nggak sih. Dia makan kalo laper aja. Tapi setiap hari pasti makan," ucap maminya Ash. "Cuma emang sering pulang malem aja akhir-akhir ini."
"Pulang malem karena kuliah?" tanya gue lagi.
"Iya, dia biasa selesai kuliah sore. Nah abis itu gak tau deh dia main kemana. Tante juga gak mau ngelarang, Har. Biar dia nikmatin masa mudanya. Selama masih ngabarin, tante anggep dia aman."
Gue bersyukur dalam hati. Semoga Ash gak macem-macem. Jaman sekarang pergaulan kan serem ya, takut dia dia jadi terbawa arus.
Entah kenapa gue punya ide gila.
"Tan, dokter Ari masih deketin Ash?"
"Udah nggak. Ash kan udah sehat ya, jadi tante gak ada alasan lagi buat ngedeketin mereka. Lagian kasian Amira kalau dokter Ari terus-terusan ngedeketin Ash."
Fyi, Ash bener-bener gak tau kalau Amira deket sama dokter Ari. Karena Amira sama dokter Ari ldr Jakarta-Bandung. Maminya Ash tau karena dokter Ari yang cerita.
"Aku boleh minta tolong gak? Supaya dokter Ari ngedeketin Ash lagi. Sekalian jagain Ash selama aku gak di sana. Kalau urusan Amira nanti aku yang bilang."
Gue mikir, kalau sama dokter Ari aja Ash gak bisa luluh, mungkin Ash juga gak akan luluh sama cowok lain di sana. Karena dokter Ari aja yang punya banyak poin plus ditolak, apalagi cuma mahasiswa kampusnya yang belum punya apa-apa. Walau tetep aja masih ada kemungkinan Ash kecantol sama cowok lain.
"Kamu yakin, Har? Gak akan overthinking atau cemburu?" tanya maminya Ash.
Gak yakin tan sebenernya. Tapi kan kata Amira, dokter Ari udah nganggep Ash adeknya.
"Yakin, Tan. Sekalian ngetes Ash juga. Boleh?"
Biar gimana pun gue harus izin buat ngetes anaknya kan? hehe
Gak gue sangka, maminya Ash malah semangat banget denger ide gue.
"Boleh banget lah! Nanti tante suruh dokter Ari deketin. Kamu tenang aja, perlakuan dokter Ari ke Ash gak akan berlebihan kok. Dokter Ari malah yang sering ngingetin Ash biar fokus belajarnya."
Gue senyum kecil. "Oke, Tan. Makasih banyak ya bantuannya. Tolong sampein makasih juga ke dokter Ari."
"Siap. Tante matiin ya? Kayaknya Ash udah pulang. Tante takut ketauan, bye Har."
Setelah itu sambungan telepon diputus.
***
Sekarang gue lagi di kampus. Iya, gue kuliah jurusan bisnis dan ini udah bulan ketiga gue di kampus. Tadi baru selesai kelas dan gue memutuskan buat makan. Btw di sini gue ada beberapa temen, 3 cowok dan 2 cewe. Ada Justin, Louis, Liam, Olivia, sama Maya. Btw Liam sama Maya pacaran.
Gue memasuki kantin sama Olivia dan Justin. Yang lain udah nunggu di kantin soalnya beda kelas dan mereka selesai duluan.
"Hey, what's up guys," sapa Justin sambil tos sama yang lain. Diikuti gue dan Olivia. Emang udah tradisi begini. Terus kita langsung duduk di kursi yang kosong.
"What do you guys wanna eat?" tanya Olivia ke gue dan Justin.
Gue mikir sebentar sebelum jawab. "Maybe spaghetti and mineral water."
Olivia senyum. "Okay. Justin?"
"I'll go with you," ucap Justin sambil berdiri, diikuti Olivia. Mereka pun pergi ke abang-abang sama mbak-mbak yang jualan.
Sisa gue, Liam, Louis, dan Maya.
"Harry," panggil Liam. Oh ya, Liam tetanggaan sama gue, dan bisa dibilang kita sering main bareng.
Gue noleh. "Ya?"
"I think you should change your phone case. It turns yellow," ujarnya. Casing hp gue emang clear, jadi kalau kelamaan dipake bakal menguning.
Sampe ini casing berubah jadi item, gue gak akan ganti. Di casing ini ada stiker yang gue kasih ke Ash. Dengan gue pake stiker ini, gue ngerasa Ash di deket gue. Ga deng lebay.
Gue terkekeh pelan. "No, I have my reason to keep this phone case."
Louis yang emang kepoan langsung nanya. "Why?"
Gak papa kali ya curhat tentang Ash ke mereka. Keliatan banget mereka kepo. Apalagi si Maya sama Louis.
"Because of this sticker," jawab gue sambil nunjuk stiker setengah hati.
Mereka natap gue bingung, seakan minta penjelasan. Karena gue baik, jadi gue inisiatif jelasin.
"Ya, I have someone I love in Indonesia. I left her last year," ucap gue memberi jeda. Gue nunjuk stiker yang ada di hp. "And this, this sticker is a part of our heart."
Mellow banget bahasanya, tapi sabodo teuing.
Maya mulai nimbrung. "So, she has another part of that heart?"
Gue ngangguk semangat. "Yes."
Mereka ber-oh ria.
"What's her name?" tanya Louis.
"Ash," jawab gue
"Just Ash?" tanyanya lagi memastikan.
Gue cuma ngangguk karena males ngejelasin. "Ya, everyone call her Ash."
"Can I see her?" tanya Maya.
"Sure," ucap gue sambil buka galeri. Gue kasih liat mereka foto Ash.
Louis masang muka heboh. "Wow dude, she's so beautiful."
Gue terkekeh. "I know."
Liam daritadi cuma diem merhatiin. Soalnya gue sempet cerita sedikit tentang hal ini ke dia, jadi dia ga kaget.
Beda sama Louis, Maya malah keliatan gak suka.
"Harry, I wanna tell you something, but don't mad at me or someone I'll talk about, ok?" ucap Maya. Waduh kenapa nih.
"What?" tanya gue bingung.
"Olivia loves you. She fell in love with you when she saw you for the first time."
Gue sama Liam dan Louis cuma bisa terkejut.
----------------------------------
slow update yaa, soalnya lg uts mueheheh
maapin klo bingnya kacau. harap maklum, masih perlu bimbingan suami aka zayn malik🙏
semoga sukaaaaaa
jgn lupa feedback ok??
KAMU SEDANG MEMBACA
Indomaret // Harry Styles
Short Story[COMPLETED] "Gak nyangka bakal ketemu jodoh di indomaret." Baca aja ya biar tau lebih jelas ceritanya hehe