chapter 5

1.2K 148 8
                                    

Vote nya Jangan lupa
.
.
.

Dalam ruangan dengan nuansa hitam gelap Yoongi duduk dibangku kerjanya, penerangan hanya berasal dari lampu yang berdiri di atas meja nya,pada kedua tangannya sekarang ada beberapa berkas lama, terlihat dari warna kertas nya yang mulai menguning.

Mata jeli nya terus menelusuri kata demi kata yang tertera pada kertas, kasus lama yang sudah terabaikan tiga tahun lalu terpaksa ia periksa kembali, hanya untuk memastikan kesamaan dalam kasus yang baru terjadi.

Kemarin siang di gedung pengadilan ia tak sengaja bertemu dengan mantan kekasihnya,Jung Hoseok.
Pria itu masih berpenampilan sama seperti dulu, kamera selalu tergantung di leher jenjangnya yang indah, mantan kekasihnya itu seorang reporter.

"Yoongi Hyung"

Bahkan panggilan itu masih sama.
Saat Yoongi berbalik badan dan membalas tatapan itu,ia cukup terkejut melihat mata Hoseok terlihat sembab seperti habis menangis,ingin bertanya tetapi tak berhak lagi baginya untuk khawatir.

Hoseok?

'bruk'

Yoongi semakin terkejut dikala Hoseok menubrukkan tubuh nya dengan tiba-tiba,isakan dan bahu bergetar halus menandakan jika Hoseok sedang menangis dalam pelukannya.

"Bagaimana bisa semua ini terjadi kepada Bora?"

Isaknya mulai tersedu,tentu Yoongi tahu  siapa yang Hoseok maksud, wanita muda yang juga bekerja sebagai reporter baru saja di bunuh secara mengerikan, wanita yang dibunuh tepat di depan mata Jimin adalah sahabat lama Hoseok.

"Permisi"

Atensi Yoongi kembali pada remaja yang masih berdiri di sampingnya, hampir ia melupakan Jimin jika pria itu tak bersuara.

Jimin mengusap tengkuknya,merasa tak enak setelah menggangu momen pelukan sepasang kekasih dihadapannya, begitu pikir Jimin.

"Sebaiknya aku minum kopi sendiri saja kalau begitu"

Senyum canggung terpatri di bibir Jimin, saat ia hendak pergi tiba-tiba Yoongi menahan lengan Jimin.

"Sudah ku bilang minum kopi dengan ku"

Bahkan Yoongi tak sadar sudah melakukan hal yang menurutnya konyol,wajah kebingungan Jimin yang menyadarkan nya.

"Tapi Hyung-"

"Hyung? Apa hubungan kalian sangat dekat?"

Hoseok memotong ucapan Jimin dengan nada suara serak yang kentara penasaran.

Yoongi menggelengkan kepalanya saat ingatan itu kembali berputar di kepalanya, dirinya hanya ingin fokus dengan kasus nona Bora.

Mata nya menyipit saat menemukan apa yang ia cari,gambar korban pembunuhan tiga tahun lalu, bukan hanya satu orang tetapi lebih dari lima orang, dengan kematian yang mengenaskan dan terdapat goresan huruf "J" pada telapak tangan korban,kentara sekali diukir menggunakan pisau kater yang sudah di beri sianida.

Pelaku pembunuhan yang masih menjadi buronan sampai saat ini, dikenal dengan Mr.J.
Padahal sudah tiga tahun berlalu tak ada tanda-tanda kemunculan Mr.J,tetapi kenapa kasus serupa terulang kembali.
Sebenarnya apa tujuan dari Mr.J melakukan kembali pembunuhan, jika muncul lagi bukankah akan lebih mudah ditangkap, pasalnya Mr.J adalah buronan paling di cari.

"Cara membunuh dan tanda pada telapak tangan korban sama persis,tak mungkin ada yang bisa meniru nya"

Yoongi mensejajarkan gambar korban tiga tahun lalu dan gambar nona Bora.

Mr.J tidak langsung turun tangan jika ingin membunuh orang,selalu ada orang yang ia suruh menghabisi nyawa korban dan tugas Mr.J hanya mengukir huruf "J" pada telapak tangan korban.

Hakim Min [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang