chapter 23

763 114 2
                                    

Vote nya Jangan lupa
.
.
.

Yoongi menggerutu kesal sepanjang perjalanan, setelah ia menyelesaikan pekerjaan nya,Yoongi langsung pulang ke apartemen berharap Jimin sudah tertidur nyenyak di dalam kamar,namun saat Yoongi membuka pintu kamar untuk mengecek ternyata tidak ada pria bertubuh mungil itu di dalam.

Dengan perasaan berkecamuk,Yoongi pergi kembali mengendarai mobilnya untuk mencari Jimin,ia mencoba mengingat tempat-tempat favorit Jimin namun Jimin tak juga di temukan, apalagi ini sudah masuk jam tengah malam bagaimana jika ada yang melukai Jimin di jalan.

Yoongi memarkirkan mobilnya ketepi,ia melirik kearah arloji mahal di tangan nya,lalu membuang nafas panjang karena lelah,Yoongi memijit pangkal hidung nya yang terasa sakit berdenyut, perasaan khawatir terus menghantuinya.
Yoongi kembali mencoba menghubungi Jimin untuk yang kesekian kalinya namun nomor ponsel Jimin tak kunjung aktif, dengan kesal Yoongi membanting ponselnya kearah bangku penumpang.

"Laporkan pada polisi bodoh!"

Dan sejak tadi suga terus saja memakinya dengan kata yang sama membuat kepala Yoongi ingin pecah rasanya.

"Polisi tidak akan memproses pencarian nya karena ini belum 24 jam!"

Kerutan pada dahi Yoongi semakin terlihat karena menahan amarah, seumur hidupnya belum ada seorangpun yang bisa membuat nya khawatir sampai seperti ini dan sialnya seorang pria bernama Park Jimin mampu membuat perasaan nya tak karuan, harusnya ia biarkan saja karena sebelumnya Jimin hanya orang asing yang tidak sengaja tinggal di rumah nya tetapi Yoongi tak bisa membiarkan sesuatu melukai Jimin,Yoongi tidak mengerti dengan dirinya sendiri.

"Park Jimin sialan! Kenapa suka sekali membuat ku khawatir!"

Maki nya berharap Jimin mampu mendengarnya, meskipun ia memaki tetapi raut khawatir di wajahnya tercetak jelas, bahkan Suga sampai terkekeh dibuat nya.

"Jangan takut kasus mu tak di proses, mereka juga tau kau hakim min yang terhormat"

Yoongi memutar bola matanya jengah,walau bagaimanapun jabatan nya,Yoongi juga tetap warga negara biasa.

"Percaya padaku"

Karena sudah sangat lelah,Yoongi akhirnya mengikuti ucapan Suga, berharap para polisi itu ingin membantu nya.

Kini Yoongi berdiri di depan kantor polisi,ia segera bergegas masuk dan tatapan penuh tanda tanya terarah kepada nya.

"Ada yang bisa kami bantu?"

"Bisa proses pencarian seseorang? seseorang hilang sejak siang tadi dan belum pulang ke apartemen"

Polisi itu mengerutkan keningnya bingung.

"Seseorang itu tinggal bersamamu?"

Yoongi membuang nafas lelah,ini yang ia tak suka, polisi terlalu bertele-tele.

"Itu tak penting,yang aku tanyakan apa kau bisa memproses pencarian orang hilang?"

Polisi itu menatap Yoongi dalam diam, sesekali mengunyah permen karet di dalam mulutnya.

"Kau bilang sejak siang tadi dan ini masih jam sepuluh malam itu berarti belum ada 24 jam,kau seorang hakim dan pasti sudah mengerti bahwa kami tidak bisa memproses nya sebelum 24 jam,bisa jadi teman mu itu pergi dengan kekasihnya berkencan, tunggulah dirumah"

Tampak kerutan kesal di dahi Yoongi setelah mendengar ucapan terakhir dari polisi itu.

"Dia kekasihmu? maaf kalau ucapan ku menyinggung mu tuan Min Yoongi"

Dengan perasaan kesal Yoongi segera pergi dari sana, sebelum ia menaiki mobil nya seorang polisi muda menghampiri nya.

"Tuan Min Yoongi"

Hakim Min [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang