chapter 17🔞

1.6K 132 6
                                    

Vote nya Jangan lupa
.
.
.

"Jangan menyesal setelah tau"

Waktu terasa berhenti disaat dua belah bibir itu saling menempel, awalnya hanya saling menyentuh tetapi lambat laun Yoongi mulai melumat bibir tebal milik Jimin. Atas dan bawah secara bergantian, bahkan ritme ciuman semakin intens membuat Jimin kewalahan saat benda tak bertulang milik min Yoongi menerobos masuk dan mengobrak-abrik habis di dalam mulutnya,air liur entah milik siapa mulai menetes melewati dagu milik Jimin, tangan Yoongi tak tinggal diam, karena terlalu hanyut,tangan Yoongi masuk kedalam kaus putih Jimin,mengelus pinggang ramping Jimin dan mencari tonjolan berwarna merah muda di balik kaos Jimin.

"Nghh!"

Jimin terkejut dengan sengatan yang dilakukan Yoongi, mendengar desahan tak sengaja itu membuat suasana menjadi panas, merasa pernafasan menipis,Jimin mendorong dada Yoongi sampai pangutan itu terlepas, tatapan Jimin semakin sayu dengan nafas memburu hebat.

"Sial!"

Yoongi dengan terburu membuka kain yang menutup tubuh putih Jimin, karena tak sabar kain tipis itu sampai sobek, tatapan tajam Yoongi tak lepas dari Jimin,pria kecil itu terlihat gelisah seakan tahu jika dirinya sedang dilecehkan, terlihat dari tangan-tangan nya yang berusaha menghentikan tangan Yoongi yang hendak membuka celananya.

"H-hyung"

Tatapan memohon ditambah sayu itu membuat Yoongi hilang akal, setelah terlepas Yoongi kembali melumat bibir yang sudah bengkak milik Jimin, ciuman menjadi kasar karena Jimin sekarang menolak sentuhan nya,Yoongi tidak ingin menghentikan nya karena sudah kepalang tanggung.
Dengan mudah Yoongi membawa Jimin seperti koala masuk kedalam kamarnya.

'bruk'

Tubuh Jimin dilemparkan begitu saja keatas ranjang,Yoongi sibuk membuka dasinya dengan tergesa-gesa,lalu membuka kemeja nya dan melemparkannya asal,ia mendekati Jimin yang sudah menggeliat di atas kasur, tanpa banyak kata Yoongi mengikat kedua tangan Jimin di atas kepala ranjang menggunakan dasi nya,Jimin yang merasa pergerakan nya terbatas semakin menggeliat.

"Yoongi Hyung kenapa tangan ku diikat?"

Pertanyaan polos khas orang mabuk membuat Yoongi semakin tak sabar,ia lantas membuka celana dalam Jimin yang tersisa, menjilat bibir bawahnya yang terasa kering melihat bagaimana bagus nya tubuh Jimin dalam keadaan tanpa busana seperti ini.

Yoongi mengelus rambut Jimin dan berbisik di telinga Jimin dengan suara nya yang serak.

"Hyung akan bantu mengobati jantung mu asal kau menuruti ku"

Yoongi mengecup beberapa kali bibir Jimin yang terbuka, tangan nya merogoh laci untuk mengambil lube dan melumuri dua jarinya nya sebagai pelumas.
Yoongi mengangkat satu kaki Jimin keatas pundak nya,pria di bawah nya masih diam karena tidak tahu Yoongi akan melakukan apa kepadanya.

"Hyun- akhh!"

Jimin terkejut saat sesuatu masuk pada anal nya,terasa sangat perih membuat nya merintih dan berontak ingin lepas tetapi tangan nya terikat di tambah Yoongi yang memegang pinggang nya.

"Jangan Hyung! Hiks.. keluarkan! Appo Hyung!"

Tangan Jimin terus mencoba melepaskan ikatan namun tidak bisa,Yoongi juga tidak berniat untuk menghentikan aksinya,ia semakin terangsang mendengar Jimin menangis sembari berkata 'jangan' dan 'appo' berkali-kali, ditambah Jimin yang terus menggelengkan kepalanya menolak sentuhan Yoongi.

"Sudah Hyung! Jimin mohon Nghh"

Jimin terbelalak kaget saat Yoongi menyentuh spot nya,Yoongi menyeringai dan terus menyentuh titik itu berkali-kali membuat Jimin kewalahan,bibir Yoongi sejak tadi tidak berhenti memberikan tanda pada leher, dada dan bahu Jimin. Seakan tubuh Jimin adalah candu Yoongi mulai saat ini.

Hakim Min [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang