chapter 27

1K 107 10
                                    

Vote nya Jangan lupa
.
.
.

Nafas Seokjin memburu hebat setelah ia di bawa Namjoon semakin masuk ke dalam hutan,di ujung hutan ini ada jalan raya sehingga akan mudah bagi mereka untuk kabur.

Namjoon yang melihat kekasihnya itu kelelahan berjongkok di depan Seokjin,ia tahu jika Seokjin masih dalam masa pemulihan sehingga fisik Seokjin masih di bilang cukup lemah.

"Ayo naik"

Perintah itu segera Seokjin lakukan,ia memeluk erat leher Namjoon takut-takut jika ia akan terjatuh.

"Kau ingin minum?"

Seokjin mengangguk menjawab pertanyaan dari Namjoon,jika saja ia di paksa untuk berjalan maka sudah pasti Seokjin akan pingsan.

"Sebentar lagi kita keluar dari hutan"

Ucapan Namjoon ternyata benar,kini mereka sudah sampai di jalan raya, Namjoon menurunkan Seokjin dan menyuruh laki-laki itu menunggu selagi ia membeli minuman di pinggir jalan, tanpa sadar sejujurnya warung pinggir jalan yang sedang Namjoon datangi adalah warung petugas kepolisian yang memang menyamar di sana, karena sering banyak tahanan yang kabur lewat jalan pintas maka para polisi itu di tugaskan untuk menyamar.
Polisi itu melirik kearah baju Namjoon, polisi itu tahu jika Namjoon adalah mantan ketua kelompok grup A,dan penyamaran ini hanya di ketahui oleh kelompok polisi grup B,jadi wajar saja jika Namjoon tidak tahu jika yang berdiri di depan nya juga seorang polisi.

"Ini pesanan anda tuan"

Namjoon melirik kearah penjual itu, matanya yang tajam menangkap sebuah senjata yang di sembunyikan di dalam kaos,ia juga pernah menjadi seorang polisi, gerak-gerik itu menandakan ancang-ancang untuk menembak.
Namjoon menerima pesanannya dan segera melempar air panas itu kewajah si penjual, karena panik dan merasa panas pada wajahnya, polisi itu reflek menembak asal sehingga tidak sengaja satu peluru bersarang di bahu Namjoon.

"Namjoon!"

Seokjin berdiri dari duduk nya, Namjoon buru-buru menarik Seokjin menuju kearah mobil polisi yang terparkir tak jauh dari warung itu.

"Namjoon bahu mu"

Seokjin merasa sangat khawatir melihat darah terus keluar dengan deras dari bahu Namjoon, apalagi Namjoon menyetir, Seokjin hampir menangis melihat Namjoon sejak tadi meringis menahan sakit nya.

"Sialan!"

Desis nya saat Namjoon melihat kearah kaca spion,di belakang mereka banyak sekali mobil polisi mengejar.

Beberapa tembakan menembus mobil dan hampir mengenai Seokjin,itu membuat Namjoon marah.

"Joon! Jalan nya!"

Namjoon mengerem mendadak karena di depan mereka adalah jalan buntu.

Polisi sudah mengepung mobil Namjoon dengan masing-masing memegang pistol.

"Mr.J keluar lah! Serahkan tuan Seokjin kepada kami!"

Taehyung berdiri memimpin para polisi itu, Namjoon tak lagi memperdulikan tentang bahu nya,ia menatap kearah Seokjin dengan wajah serius.

"Kita keluar bersama"

Seokjin sempat ragu, tubuhnya kembali bergetar dan kedua tangan nya meremas jari-jari Namjoon karena takut.

Namjoon menyembunyikan pistol yang sejak tadi ia bawa kedalam bajunya,ia dan Seokjin turun, Namjoon mengangkat kedua tangan nya sehingga para polisi itu menurunkan pistol nya.

Seokjin yang berdiri di samping Namjoon menatap kearah samping dimana Jungkook, Jimin dan Yoongi berdiri dengan was-was.

"Hyung cepat kesini"

Jimin menatap Seokjin dengan raut wajah begitu khawatir, diam-diam Seokjin memegang ujung baju yang Namjoon kenakan.

Saat para polisi itu hendak mendekat, Namjoon menembak membabi-buta sehingga beberapa polisi itu tumbang terkena tembakan nya, sebagian polisi juga mulai menembak kerah Namjoon.

"Berhenti! Kalian bisa melukai Seokjin!"

Yoongi menatap tajam kearah polisi yang seenaknya menembak tanpa perintah Taehyung,ia sedang sibuk membawa Jimin dan Jungkook untuk menjauh dari lokasi.

"Akh!"

"Seokjin Hyung!"

Jimin dan Jungkook ingin mendekat namun Yoongi lebih dulu menghalangi.

"Berhenti! Seokjin terluka!"

Sekeras apapun Taehyung memerintah, kekacauan ini tak dapat terelakkan, Seokjin dengan luka tembak pada dada nya perlahan memeluk Namjoon yang masih saja melayangkan tembakan asal, dengan tergesa-gesa pula Seokjin membawa Namjoon untuk terjun ke jurang yang sudah pasti sangat dalam.

"Hyung!"

Setelah dua orang itu tak terlihat para polisi langsung menghentikan tembakan mereka.

"Dasar bodoh! Aku menyuruh kalian berhenti!"

Dan Taehyung mengamuk karena target mereka lenyap begitu saja.

"Lakukan pencarian sekarang juga!"

Taehyung mendekat kearah Jungkook yang terdiam mematung di tempatnya berdiri,tak percaya dengan apa yang terjadi di depan matanya.

Sedangkan Jimin sudah berdiri dibibir tebing mencoba meneriaki nama Seokjin berharap Hyung nya itu selamat,namun jurang ini sangat dalam, kemungkinan kecil manusia yang terjun dari atas sini selamat.

"Jangan khawatir, Seokjin pasti akan baik-baik saja"

Yoongi mencoba menenangkan Jimin,akan tetapi dalam dirinya juga membatin jika Seokjin pasti kemungkinan kecil akan selamat.

Sore berganti malam, pencarian terus di lakukan namun tak kunjung menemukan apa yang mereka cari.
Taehyung semakin kesal karena kasus ini bahkan sampai ke awak media,ia merutuki seseorang yang membocorkan kejadian ini.

Dari hari berganti Minggu dan Minggu berganti bulan, setelah pencarian yang panjang itu para polisi berhasil menemukan dua mayat di sana,dalam keadaan tubuh hancur dan pakaian yang digunakan juga sama seperti milik Namjoon dan Seokjin, setelah penemuan itu mereka sangat yakin sekali jika mayat yang mereka temukan adalah mayat Namjoon dan Seokjin.

Jimin dan Jungkook awalnya tidak percaya, tetapi setelah di temukan barang lain milik Seokjin, kedua pria tersebut akhirnya meyakinkan diri bahwa benar itu Seokjin,gelang  perak yang sama persis seperti milik Jimin dan Jungkook, tidak ada yang memiliki gelang itu kecuali mereka bertiga karena Seokjin sendiri lah yang membuat nya.

Pemakaman dilakukan secara tertutup,tidak ada awak media yang diperbolehkan untuk hadir di acara pemakaman Seokjin maupun Namjoon.
Hukuman mati Namjoon sudah terlaksana tanpa di sadari, Namjoon si Mr.J akhirnya tewas juga.
Setelah di kabarkan bahwa buronan sadis itu tiada,kota Seoul kembali merasakan apa itu ketenangan tanpa rasa takut.

Lalu bagaimana nasib Chanyeol?
Dokter muda itu di temukan tiada dalam sel nya beberapa bulan yang lalu karena memakan makanan yang sudah di campur sianida, makanan yang Seokjin kasih saat itu di dalam nya sudah di beri sianida bukan obat tidur seperti para penjaga, sebuah karma karena Chanyeol sering menggunakan sianida untuk membunuh orang tak bersalah,maka kematian nya juga di akibatkan oleh dosa yang ia lakukan.

🐱

Tamat

Terimakasih karena sudah mengikuti book ini dari awal sampai akhir,vote serta komentar kalian lah yang membuat cerita ini berhasil sampai tahap akhir 💜
Terimakasih banyak atas banyak nya dukungan kalian serta kalian yang menyemangati Sansan dalam pembuatan book ini, luv banget pokoknya 🥰

Kurang puas dengan akhir cerita nya?
Sansan udah buat chapter bonus yang bakal menjadi kejutan untuk kalian. Tolong tunggu dan nantikan ya!!!🤗

Yang penasaran sama book Sansan yang lain,yuk mampir ke profil Sansan siapa tau ada cerita yang menarik untuk kalian baca 🙌
👉 san_san0924

Hakim Min [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang