chapter 14

860 118 5
                                    

Vote nya Jangan lupa
.
.
.

Suara rusuh terdengar di lorong yang sepi, terdengar pula teriakan yang tak henti keluar dari belah bibir nya sejak awal kedatangan nya.

Hoseok kini sudah berada di dalam kantor polisi, tubuhnya diseret paksa untuk masuk kedalam ruang interogasi.
Bibir nya terus berucap sumpah serapah kepada orang yang melaporkan nya tentang tindakan kriminal yang bahkan tak ia lakukan.

"Dengar! Aku tidak pernah melakukan tindakan pembunuhan! Kenapa kalian tidak percaya?! Tugas ku mencari sumber berita bukan membunuh! Jadi lepaskan aku! Kalian tak dengar?!"

Sampai urat menonjol di leher pun Hoseok tidak akan pernah di dengar, sampai ia sampai di dalam ruang interogasi, didalam sudah ada seorang polisi yang menunggu nya sejak tadi,Hoseok di paksa duduk dengan borgol di kedua tangannya, tatapan mengintrogasi itu tidak membuat Hoseok takut sedikitpun,ia malah memutar bola matanya jengah karena harus menanggung sesuatu yang tidak pernah ia lakukan.

"Katakan siapa yang melaporkan ku?"

Polisi dihadapannya diam masih menatap kearah Hoseok, sungguh Hoseok berusaha sabar disini menghadapi polisi gemuk dengan kumis tebal itu.

"Daripada kau bertanya lebih baik jawab pertanyaan ku tuan Jung"

Hoseok lagi-lagi memutar bola matanya jengah, kesabaran nya menipis sekarang.

"Kenapa kau kembali setelah tiga tahun bersembunyi, kenapa menambah korban lagi setelah kau menghabisi lebih dari lima nyawa tiga tahun lalu, sebenarnya apa motif mu?"

Hoseok mengerutkan keningnya bingung,ia tak pernah bersembunyi selama ini, sejak dulu ia bekerja sebagai reporter dan selalu berkeliaran mencari sumber berita.

"Apa maksudmu?"

"Jangan pura-pura tidak mengerti Mr.J! Kau pikir kami tidak tahu siapa kau sebenarnya?! Seseorang sudah melaporkan bahwa kau lah pelakunya!"

Hoseok sampai menganga mendengar nya,komedi di sore hari sungguh tidak lucu.

"Aku bukan Mr.J! Apa karena awalan nama ku j sehingga aku di curigai? Kenapa kalian juga tidak mencurigai Jackson GOT7,Jongho ateez, Jaehyun nct dan Jongin exo? Artis-artis itu juga awalan namanya J!"

Dari balik layar beberapa polisi bahkan hampir tertawa geli dengan alasan yang di gunakan Hoseok.

"Beberapa bukti terarah kepada mu tuan Jung,darah di tali tanda pengenal mu dan kamera milik nona Bora yang kau sembunyikan"

Hoseok melepas tanda pengenal nya,ia mengepal erat mendengar ucapan polisi gemuk itu, apa yang melaporkan nya tinggal di goa?

"Ini saus tomat! Aku tidak sempat membersihkan nya karena sibuk! Jika tidak percaya silahkan periksa dan kamera yang dimaksud jika ini-"

Hoseok kemudian menunjukkan kamera yang tadi hampir ia perbaiki tapi gagal karena di seret polisi.

"Ini kamera ku yang lama! Aku ingin memperbaiki nya karena ada kenangan mendiang ibuku di sini, sekarang puas dengan jawaban ku?Ya Tuhan kepala ku sakit"

Hoseok memijit pangkal hidung nya yang bengir, kepalanya ingin meledak karena amarah yang meluap-luap.

Polisi itu ingin kembali bicara namun ponselnya berdering nyaring,nama Min Yoongi tertera di layar ponselnya, polisi itu mengangkat panggilan,ia hanya diam mendengarkan orang di sebrang sana bicara, sesekali matanya menatap kearah Hoseok yang seperti nya frustasi.
Setelah mematikan ponsel nya, polisi itu kembali fokus dengan Hoseok.

"Seperti nya ada kesalahan laporan,anda memang tidak bersalah. Maaf kan kami"

Hoseok tercengang melihat polisi itu membungkuk di depan nya, sudah di duga bahwa yang melaporkan nya adalah pembenci nya.

"Ya,lain kali mohon selidiki lagi laporan yang kalian terima, semoga tidak ada lagi orang yang merasakan seperti yang aku alami, permisi"

Hoseok buru-buru keluar dari dalam ruang interogasi, amarahnya sudah mulai reda, sembari berjalan Hoseok memesan taksi online,tak lama taksi yang ia pesan sampai, sepanjang perjalanan Hoseok terus berfikir siapa yang tega melaporkan nya, padahal ia tidak pernah punya musuh, Hoseok tak mengelak jika ada yang tidak suka dengan nya,ia tak pernah memaksa seseorang untuk suka dengan nya.

Hoseok sampai dirumahnya,baru saja ia hendak membuka pintu,ia merasa ada kain yang membekap pernafasan nya, rasanya sesak, Hoseok mencoba berontak namun kesadaran nya semakin menipis, terakhir ia ingat tubuhnya melayang dibawa seseorang masuk kedalam mobil.

🐱

'tok tok tok'

Suara pintu berderit tanda seseorang di dalam membuka pintu, seseorang yang baru mengetuk pintu itu tersenyum menampakkan gigi putih rapi nya setelah ia melihat sang empu rumah.

"Namjoon?"

Pria berwajah manis itu mengerutkan keningnya melihat sang kekasih berdiri di depan pintu.

"Malam dear, boleh aku masuk?"

Seokjin mempersilahkan Namjoon untuk masuk kedalam rumah nya,lalu pria bertubuh jangkung itu menuju kearah dapur untuk meminum segelas air.

Seokjin semakin mengerutkan keningnya melihat baju Namjoon yang basah, bukan hanya baju tetapi kening Namjoon juga berkeringat.

"Kau berjalan kaki kesini?"

Namjoon membalikkan badannya agar berhadapan dengan Seokjin,senyum nya masih tertera sehingga dimple di kedua pipinya terlihat.

"Mobil ku mogok di jalan jadi aku kesini jalan kaki, sekalian joging"

Bibir Seokjin mengerucut mendengar ucapan terakhir Namjoon.

"Joging apa malam-malam? Yang ada kau bisa sakit, sudah tau di luar sangat dingin"

Namjoon terkekeh sembari mengusap rambut Seokjin,dulu ia pikir mendapatkan Seokjin itu sulit karena awal bertemu Seokjin orang yang cuek dan jutek, ditambah Seokjin itu galak.

"Boleh pinjam kamar mandi? Aku gerah"

Namjoon melepas jaket ditubuhnya dan diambil alih oleh Seokjin,kaus hitam Namjoon sampai basah begitu, membuat Seokjin menggelengkan kepalanya.
Tak lama suara shower dari dalam kamar mandi terdengar, Seokjin membuka lemari di kamarnya untuk dipinjamkan kepada Namjoon.
Setelah memilih baju yang sekiranya pas untuk Namjoon, Seokjin letakkan di atas kasur,lalu Seokjin kembali mengambil jaket Namjoon untuk digantung, sampai ada sesuatu yang jatuh dari jaket Namjoon.
Sebuah flashdisk yang membuat Seokjin penasaran.

Seokjin ingin meminta izin kepada Namjoon untuk melihat isi flashdisk yang sudah ia pasang dilaptop milik Jungkook,namun Namjoon tak dengar panggilan nya sama sekali, karena sudah merasa penasaran akhirnya Seokjin melihat video di dalam flashdisk Namjoon, mungkin ada film yang bisa Seokjin tonton, sedikit kecewa ternyata hanya ada dua video, Seokjin membuka sebuah video berdurasi delapan menit, mungkin itu video kegiatan Namjoon di kantor polisi bersama bawahan nya.

Senyum Seokjin luntur saat durasi video terus berjalan, matanya membulat menyaksikan apa yang ia lihat, bahkan tubuhnya sudah kaku karena merasa terkejut, bibirnya juga bergetar halus ketakutan.

'cklek'

Tubuh Seokjin tersentak kaget mendengar suara pintu kamar mandi terbuka,ia tak sanggup untuk berbalik melihat sang kekasih.

"Dear? Oh? Kau sudah melihatnya?"

Hakim Min [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang