chapter 11🔞

1.5K 140 7
                                    

Vote nya Jangan lupa
.
.
.

Yoongi mengusap rambut basahnya menggunakan handuk kecil,lalu ia juga melemparkan handuk kecil lainnya untuk Jimin yang sedang duduk di sofa.
Saat hendak pulang ke apartemen hujan benar saja turun, sialnya Yoongi memarkirkan mobilnya di tempat sedikit jauh sehingga mereka kehujanan.

"Mandi sana,baju mu basah nanti masuk angin"

Daripada baju Yoongi,baju Jimin ternyata lebih basah.
Yoongi memberikan baju piyama milik nya yang ukurannya kecil karena salah beli ukuran tubuhnya,hadiah ulang tahun dari Hoseok tiga tahun lalu tetapi masih bagus, daripada tidak terpakai lebih baik diberikan kepada Jimin.

Setelah mandi dan berpakaian,Jimin kembali duduk di sofa,Yoongi masih di sana menikmati alkohol kaleng dengan kadar alkohol sedang.

"Ini"

Yoongi juga membuatkan Jimin coklat panas,uap mengepul pertanda Yoongi baru saja membuatnya.

Jimin menghirup uap dari dalam cangkirnya, rasa nya menenangkan, kemudian ia mulai menyesap perlahan cairan coklat sedikit kental itu.

Yoongi memperhatikan sejak tadi bagaimana cara Jimin meniup perlahan coklat panas nya dan mulai menyesap cairan di dalam cangkirnya,mata Yoongi terpaku pada dua belah bibir yang berwarna pink alami, terlihat kenyal dan tebal.

Shit!

Betapa beruntungnya ujung gelas itu menempel dengan dua belah bibir Jimin, semakin di perhatikan semakin Yoongi penasaran apakah bibir itu terasa manis?
Ingat Yoongi adalah pria dewasa berumur dua puluh delapan tahun, hampir usia nya memasuki kepala tiga, tentu saja ia pernah menyicipi beberapa bibir milik mantan kekasihnya,pun Yoongi juga tidak munafik bahwa ia pernah menyewa beberapa kupu-kupu malam untuk menemani malamnya.

Tanpa sadar Yoongi menjilat bibir bawahnya yang terasa kering, tenggorokan nya pun terasa kering karena gejolak nafsu yang hampir menguasai pikiran nya.Tersadar dari pikirannya,Yoongi menggelengkan kepalanya, sepertinya ini efek dirinya mulai mabuk, pikiran nya jadi kemana-mana.

"Sial Jimin"

Jimin mendongak mendengar Yoongi tiba-tiba menggeram, tidak terdengar jelas apa yang Yoongi katakan,Jimin hanya mendengar namanya di sebut.

"Ne?"

Buru-buru Yoongi menggelengkan kepalanya, hampir saja Jimin mengetahui apa yang ia pikirkan,Yoongi meletakkan kaki kirinya keatas kaki kanannya, berusaha menyembunyikan sesuatu di tengah selangkangan nya yang hampir bangkit.
Harusnya ia tidak berfikir mesum tentang Jimin,ingat bahwa Jimin masih merasa terancam.
Bibir tipisnya bahkan mulai menyumpah serapah alkohol kaleng yang ia minum.

"Kau tidur disini"

Itu bukan pertanyaan, lebih terdengar seperti perintah.

"Tapi nanti Seokjin Hyung dan Jungkook akan mencari ku"

Yoongi mengangkat handphone mahal nya,seolah mengatakan bahwa ia sudah meminta izin kepada Seokjin bahwa Jimin akan menginap di rumahnya.

"Ini sudah sangat malam dan aku tau bahwa kau masih takut untuk kembali ke rumah"

Memang Jimin masih merasa gelisah, lagipula bukan sekali ini Jimin menginap di rumah Yoongi.

"Baiklah"

"Sudah hampir pagi,ayo tidur"

Yoongi menarik tangan Jimin menuju kearah kamarnya, sedikit linglung karena merasa pusing pada kepala nya,kini Jimin berada di kamar yang Jimin masih ingat betul berwarna gelap.

Hakim Min [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang