Bab 30

60.8K 4.5K 277
                                    


Malam, guys! Gimana, nih, puasanya? Lancar, kan? Hehehe.
Semoga lancar dan bisa satu bulan full, ya.

Jangan lupa sebelum baca tekan bintangnya.
Setelah baca tinggalin komentarnya.

Happy Reading!

----



"Hai, Yuna!"

"Hai!"

"Nggak ke kantin, Na?"

"Masih kenyang. Duluan aja."

Begitulah sosok Yuna dikenal ramah dan ceria oleh teman sekelas maupun anak-anak kelas lain. Cewek itu juga banyak disukai oleh senior. Alasannya? Tentu karena parasnya yang cantik dan kepribadiannya yang begitu ceria serta menularkan aura positif pada orang lain.

"Dari mana, Na?"

Yuna bertemu Mila, salah satu teman sekelasnya. Mereka bertemu di depan pintu kelas.

"Dari toilet, Mil. Kamu mau ke mana?" tanya Yuna.

"Ke perpus. Mau ngerjain tugas Fisika," jawab Mila, lalu beranjak pergi.

Sepeninggal Mila, Yuna tak langsung masuk. Ia justru melihat kondisi kelas yang hanya dihuni oleh Naresh.

Cowok itu duduk anteng sembari memainkan game online-nya.

Kejutan berikutnya. Batin Yuna.

Yuna memasuki kelas dan duduk di samping Naresh. Raut wajahnya dengan cepat berubah sendu. Yuna benar-benar pintar bersandiwara.

"Naresh?" panggil Yuna dengan suara pelan.

"Hm?"

"Aku ... mau kasih tau sesuatu sama kamu."

"Hm."

Game PUBG di ponsel Naresh ternyata terlalu menarik. Hingga Naresh sama sekali tak tergerak untuk sekedar menatap Yuna. Memastikan bagaimana raut wajah teman sebangku sekaligus mantan pacar yang gencar digosipkan balikan dengannya itu.

"Ini penting, Resh," desak Yuna.

"Ya, udah, sih. Ngomong aja. Gue dengerin, kok," jawab Naresh.

"Ini soal Kara."

Jari-jari Naresh yang semula sibuk menari di atas layar mendadak berhenti. Hanya karena nama Kara disebut tentu saja.

"Kenapa?" tanya Naresh. Suaranya sebisa mungkin terdengar biasa saja.

Naresh juga dengan cepat mengendalikan reaksi dan ekspresi di wajahnya.

"Kemarin aku lihat Kara sama Kak Satriya di mal. Bukannya kemarin kamu bilang mau pulang sama Kara, ya?"

Cukup.

Kali ini Naresh tak bisa berpura-pura lagi. Game PUBG yang semula seperti separuh nyawanya pun kini ia abaikan. Seluruh atensinya sudah Naresh labuhkan pada Yuna.

"Maksud lo apa?"

Nada bicara Naresh berubah datar.

Berhasil. Sorak Yuna dalam hati.

Semudah itu untuk membuat Kara dan Naresh semakin renggang.

"Jawab, Yuna!" desak Naresh.

Cewek bersurai kecokelatan itu berpura-pura terkejut. Lalu, tangannya seakan ragu-ragu menyerahkan ponselnya pada Naresh.

"Apa, sih?" tanya Naresh seraya merebut ponsel Yuna.

Hal pertama yang Naresh lihat detik itu adalah potret Kara bersama Satriya. Keduanya tengah berada di toko baju dan terlihat asyik mengobrol serta bercanda.

Possesive PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang