30 -PREPARATION-

3.8K 175 0
                                    

Enjoy!!!

🌼🌼🌼

"Sudah mengabari orangtua-mu?"

Tanya Bara selepas dirinya keluar dari kamar mandi. Keadaan Bara saat ini membuat Kyra memalingkan wajahnya. Bara hanya melilit handuk dipinggangnya, tubuh bagian atas dibiarkan telanjang menampilkan otot juga tatto yang menambah kadar maskulin pria itu.

"Sudah,," Jawab Kyra. "Kak Bara pakai baju dulu~" Lirih Kyra kala Bara malah mendekat ke arahnya. Wanita itu sontak mencengkram ponselnya kuat, kakinya otomatis melangkah mundur menjaga jarak keduanya.

"Kenapa mundur begitu?" Tanya Bara santai seraya balik melangkah ke arah wardrobe untuk mengambil sebuah kaos.

"Ti-dak apa~"

"Tidak perlu malu, sayang. Kau bahkan sudah melihat seluruh tubuhku. " Senyum mesum bertengger di wajahnya. Sepertinya menggoda Kyra kini menjadi hobby baru untuk Bara.

Kyra menggigit bibir bawahnya kuat, Ia malu sekali. Wajah Kyra ikut berubah semerah cherry, perkataan Bara sukses menggali ingatannya akan beberapa jam yang lalu.

Kyra kembali dikejutkan dengan handuk kecil yang disodori Bara. Tanpa bertanya, Kyra mengambil alih handuk tersebut. Wajahnya masih semerah cherry namun Kyra berusaha untuk tenang.

Kyra berjinjit dan mulai mengusak rambut Bara, perbedaan tinggi yang cukup jauh membuat Kyra kelimpungan. Bara yang peka memilih duduk di sisi ranjang dan tanpa aba-aba membawa Kyra ikut duduk di pangkuannya.

Bara mengeratkan rengkuhannya sembari menghirup aroma tubuh Kyra dengan dalam. Keduanya menggunakan sabun yang sama tapi aroma tubuh Kyra terasa berbeda. Begitu manis.

Kyra menggigit bibir bawahnya kuat, Ia malu sekali. Mau berontak pun sama saja, cengkraman di pinggangnya menunjukkan sifat posesif yang dominan.

"Bara!!!" Riuh suara menggema di kediaman Bara, Kyra yang panik menatap Bara dengan raut cemas dan dibalas Bara dengan kecupan lembut di pipi wanitanya.

Cepat sekali. Bara merutuk dalam hati, Ia memang menyetujui untuk bertemu di apartemennya tapi tidak secepat ini perkiraannya.

🌼🌼🌼

Apartemen Bara pagi ini sedikit lebih hidup daripada biasanya. Kunjungan tiga anggota SPARTA, manager, juga Paul sebagai seorang yang ambil bagian dalam penggarapan album membuat ruang tamu apartemen Bara yang jarang terpakai seolah menjalankan fungsinya kali ini.

Pertemuan dadakan ide Jasper tersebut mulanya ingin direalisasikan di studio perusahaan seperti yang mereka lakukan biasanya, namun karena Bara sama sekali tak ingin meninggalkan apartemennya maka tentu berakhir dengan tempatnya yang menjadi sasaran.

Dan Kyra, jantungnya berhasil kembali berdetak sesuai ritme saat Izzel juga Donna menampakkan diri. Setidaknya ada perempuan lain selain dirinya, Kyra hampir mati kutu dengan aura dominan para lelaki disana.

"Kamu tak apa? Tidak kedinginan kan?" Tanya Izzel beruntun sembari mengelus lengan Kyra dengan lembut.

"Tidak~ Ky baik.. " Kyra menjawab dengan senyuman manis dan beralih memeluk Donna yang tengah merentangkan tangannya seolah menunggu Kyra memeluknya.

Walau baru beberapa kali bertemu namun Donna berhasil meninggalkan kesan di hati Kyra. Seperti rumor yang menyebar, Donna memang dikenal ramah.

"Badai salju sepertinya memberikan keberuntungan untuk kita yah." Izzel membuka percakapan saat ketiganya berkumpul tak jauh dari para pria itu berada.

LATIBULETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang