6 -A SURVIVOR-

5.8K 282 5
                                    

🌼🌼🌼

To that one soul reading this I know you're tired you're fed up you're so close to breaking but there's strength within you even when you feel weak. Keep fighting.

Kalimat yang Kyra baru beberapa jam baca dari sebuah situs random, menghantarkan gadis itu pada deep thoughts tak berkesudahan.

Berbagai pikiran untuk kembali ke Carmel membuatnya berada pada ujung jurang hidupnya.

Kyra tidak ingin mengecewakan orangtuanya. Namun Kyra tidak ingin berlarut dalam sebuah hal yang tak pasti ujungnya.

Luka yang didapati dari tangan kotor lelaki itu mungkin tak akan meninggalkan bekas.

Namun ada luka yang tak terlihat pada tubuh gadis itu.

Luka permanen di hatinya yang akan mengingatkannya bahwa bila dirinya bisa melalui semua kekacauan ini, pastinya Kyra akan menjadi salah seorang survivor bukan lagi seorang victim.

Karena menjadi victim bukanlah sebuah pilihan tetapi menjadi menjadi seorang survivor adalah sebuah pilihan.

"Ya. Ky pasti bisa. I-ni bukan masalah besar." gumaman penyemangat diri keluar begitu saja dari mulut Kyra bersamaan dengan ketukan pintu apartemennya.

🌼🌼🌼

Ketukan pintu yang begitu tak sabaran menyadarkan Kyra dari deep thoughts yang telah beberapa jam bertengger di otak indahnya.

Dengan perasaan takut Kyra menyeret kakinya menuju pintu utama. Dilihatnya sang pengunjung melalui intercom, raut wajah siaga langsung terganti dengan senyum manis yang tersungging di bibir ranumnya saat melihat dua pengunjung apartmentnya. Sontak Kyra langsung membuka pintu.

"Little baby~" Izzel langsung memeluk Kyra erat. Membuat Kyra yang awalnya hanya mau tersenyum malah meneteskan air mata.

"Kita disini, tak perlu khawatir." Izzel berkata sembari mengelus naik-turun belakang Kyra.

Kyra melepas pelukan Izzel lalu membawa Izzel dan Mika ke ruang tamu apartmentnya.

"Aku akan menyiapkan makanan ini. " Izzel berucap sebelum mengambil langkah kearah pantry.

Di ruang tamu, Mika tak bisa melepaskan tatapannya dari Kyra.

"Ky, Aku ingin bertanya beberapa hal mengenai kejadian kemarin. Tak apa?"

"....." hening. Tak ada jawaban.

"Aku ingin memastikan beberapa hal. Pernyataanmu dapat membantu Bara nantinya."

"Kak Bara? Ada apa?"

Mika tersenyum geli melihat bagaimana Kyra yang awalnya menunduk langsung mendongak saat dirinya membawa nama Bara.

"Ahh, mereka ingin menjerat Bara kare--."

"Tapi kak Bara tidak salah." Kyra langsung memotong ucapan Mika cepat saat dirasa mereka membuat opini buruk tentang Bara.

Lagi. Mika tidak bisa menyembunyikan senyumannya melihat bagaimana Kyra bereaksi.

Mika merasa ada sesuatu pada adik sepupunya dan juga Bara. Bara bisa saja mengabaikan kasus seperti ini namun fakta bahwa Bara malah meluangkan waktu berurusan dengan kepolisian yang notaben merupakan sesuatu yang sangat dibenci oleh lelaki itu membuat Mika speechless.

Entahlah. Karena iseng, karena fakta Kyra adalah adiknya, atau karena fakta bahwa Kyra adalah Kyra.

"Aku tahu, little baby. Kalau begitu jelaskan mengapa kau bisa berada disana?"

LATIBULETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang