17 -PATIENCE-

4.8K 262 10
                                    

🌼🌼🌼

Bara baru saja melepaskan gitar yang menggantung di bahunya saat pertanyaan milik Izzel hinggap di telinganya.

"Apa Kak Bara melihat little baby?" Izzel bertanya dengan raut wajah khawatir.

Pertanyaan Izzel hanya dibalas tatapan datar milik Bara, sama sekali tak menghiraukan nada panik dalam suara adik Mika itu.

Bara hendak melangkah pergi sebelum perkataan Izzel menahannya.

"Aku khawatir, aku sudah mencoba menelponnya tapi tak diangkat. Anak itu tidak mungkin pulang sendiri."

Bara berdecak kesal, tatapannya yang tajam kini menghunus Izzel, pria itu tak peduli lagi fakta Izzel adalah adik dari sahabatnya. Prioritas utamanya hanyalah Kyra seorang.

"Kau yang membawanya, tapi kau sendiri yang meninggalkannya. Kau membuatku meragukan kekhawatiran mu, Izzel."

Perkataan dingin Bara membuat Izzel merasa terpojokkan. Kini Ia merutuki kecerobohannya mengajak Kyra ikut ke club.

Nick yang sedari tadi memperhatikan mereka, ikut nimbrung mencoba mencairkan suasana dengan tawa garing miliknya. Iba juga dirinya lama-lama melihat Izzel seperti itu.

"Bara sudah membawanya pulang. Aku melihatnya tadi."

Perkataan Nick serupa oasis untuk Izzel. Izzel menghembuskan nafasnya lega.

Tanpa kata, Bara kemudian berlalu meninggalkan keduanya, bisa-bisa Ia semakin tersulut emosi karena melihat wajah Izzel.

"Kau juga, lain kali jangan bawa Kyra ke tempat seperti ini." Nick mencoba memberikan nasehat yang sepertinya diterima baik oleh Izzel.

"Orang lain tentu senang melihatnya..
Well, sebenarnya siapa yang tidak suka melihat gadis itu?" Tutur Nick dengan senyum tipis bertengger di wajahnya.

"Tapi Bara, lelaki posesif itu sudah pasti tidak akan suka." Tambah Nick yang lagi-lagi diangguki patuh oleh Izzel.

"Aku mengerti, aku harap Little baby baik-baik saja."

"Sudahlah! Kemari, biar aku antar kau pulang." Ajak Nick sembari menarik pergelangan tangan Izzel namun segera ditepis gadis itu.

"Tidak, aku akan pulang bersama Kak Mika." Kata Izzel menolak ajakan lelaki itu. Nick spontan tertawa keras mengabaikan raut wajah Izzel yang kebingungan.

"Mika? Kau ingin menunggunya sampai pagi?" Kata Nick sembari mengarahkan tatapannya ke arah Mika dan Jasper yang sudah dikelilingi beberapa wanita di sofa sana.

"Kalau begitu aku naik taxi saja, aku juga tidak ingin berakhir satu ranjang denganmu." Kata Izzel begitu jujur.

"Kau berlebihan, Izzel." Nick terlihat mulai jengah dengan sikap Izzel.

"I don't think so!!" Ujar Izzel sebelum berlalu meninggalkan Nick.

Melihat Izzel berlalu pergi, Nick hanya mengangkat bahunya cuek. Tidak ingin mengambil pusing. Nick kemudian beralih menggaet seorang wanita seksi ber-dress spaghetti yang sedari tadi menaruh mata padanya.

🌼🌼🌼

Dini hari sudah Bara sampai di apartemennya.

Bara membuka pintu kamarnya dengan hati-hati. Ia melangkah dengan pelan ke arah tempat tidur yang kini diisi oleh gadisnya.

Ia menaikkan sebelah alisnya saat melihat Kyra tengah duduk bersimpuh dengan tangan menggenggam erat bed cover.

LATIBULETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang