36 -WILD AT HEART-

2.7K 161 1
                                    

🌼🌼🌼

-Rio De Janeiro, Brazil-

Rio De Janeiro selalu menjadi tempat konser dengan antusiasme penonton yang luar biasa. Ibarat kata, Rio De Janeiro adalah kota yang bernafaskan musik, dan musisi-musisi yang pernah merasakan atmosfer tersebut membenarkan fakta itu.

Seperti sekarang, riuh ribuan penonton tak hentinya menggelegar di stadion maracana.
Di sana, di atas panggung, dan dengan bantuan dua layar lebar tengah terpampang nyata seluruh personil SPARTA yang begitu passionate dengan instrumen mereka masing-masing. Peluh yang membasahi tubuh topless mereka tak ayal hanya seperti hiasan jika kita kesampingkan rasa letih keempat pria tampan tersebut. Show must go on, right?

Waktu berjalan cepat, dan kini hanya butuh satu lagu untuk menutup konser yang sudah dua jam lebih mereka pertontonkan. Dan dengan negosiasi antar Mika dan Bara, lagu terakhir tersebut dialihkan kepada Bara sebagai vokalis. Penonton yang sadar mereka tengah menyaksikan momen sekali seumur hidup sontak dibuat menganga, walau Bara tak jarang menyumbangkan suaranya dalam mengisi lagu di album SPARTA tetapi untuk urusan live, pria itu jarang sekali melakukannya, terlalu malas.

Tapi bagaimanapun, saat pria itu mulai memetik gitar lalu memadukannya dengan suara raspy nan beratnya, atmosfer mendadak berubah. Lautan manusia yang awalnya liar tak terkontrol akibat lagu berketukan keras perlahan berubah menjadi teduh.
Semuanya serentak mengangkat lighter hingga menjadi lautan cahaya yang menerangi gelapnya malam dibawah sinar bulan yang redup.

Benar, Bara memang bukanlah seorang yang outstanding dalam hal menyanyi. Tapi tidak berarti pria itu tak bisa, Ia hanya berbeda.

Dan Mika, menyadari betapa kuatnya karisma seorang Bara, spontan kedua sudut bibirnya terangkat naik dengan raut bangga terpatri wajahnya.

Tiga menit lebih, Bara menyelesaikan lagu tersebut dengan cepat. Riuh tepuk tangan juga sorak ribuan penonton kembali terdengar menandakan telah berakhirnya konser tersebut.

SPARTA kemudian membungkuk sopan sebelum mengambil langkah meninggalkan sorotan lampu panggung yang mulai meredup.

Mika, Nick, dan Jasper terlihat berjalan dahulu sementara Bara masih membicarakan sesuatu dengan seorang staf setelah memberikan gitar acoustic yang baru saja dilepasnya.

Setelah itu, Bara kembali melangkah dengan sebotol wiski di genggaman tangannya.
Ia menuju area backstage yang dimana telah terparkir sebuah limousine mewah yang akan mengantarkan mereka kembali ke hotel.

Sesampainya di hotel, seluruh kru dan personel SPARTA melakukan perayaan kecil untuk keberhasilan mereka menyelesaikan konser hari ini.

"Mari bersulang untuk hari ini dan juga untuk suara yang Bara sumbangkan!! Cheers.." Kata Jasper dengan antusias, tangannya terangkat tinggi sementara memegang segelas beer.

Semua orang disana mengikuti arahan Jasper dengan senang hati.
"Cheers!" Balas yang lainnya sebelum meneguk beer tersebut secara bersamaan.

Bara hanya tersenyum simpul, Ia mulai jengah dengan tradisi semacam ini karena Ia tahu pasti apa kelanjutannya.

"Now, get them in!!"

Tanpa menunggu lama, bunyi ketukan heels yang berasal dari wanita-wanita berpakaian kurang bahan mulai terdengar.

Ini lah yang dimaksud Bara dengan tradisi. Enjoying drugs dan berujung sex.

LATIBULETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang