Part 5 - Sepenggal Masa Lalu

13.1K 1.7K 410
                                    

Hai, hai semua aku balik lagi. Lagi super duper produktif nih 🙃

Yuk cek semangat dulu, say lalala yeyeye 👉

Spam nama kamu 👉

Spam judul dulu 👉

Jangan lupa doa dulu sebelum baca. Komen yang banyak di setiap paragraf 🤗🤗🤗

Happy reading ♥️

Semoga kamu tidak menyesal nantinya.
______

Shopia bekerja di salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak bidang spare part di bawah naungan Delima Jaya Grup. Delima Jaya Grup merupakan perusahaan otomotif terbaik Asia. Bahkan tahun ini coba memasuki pasar Eropa.

"Shopia!"

Serius, rasanya Shopia ingin mengganti namanya ketika Pak Batara memanggil. Dia trauma dipanggil Shopia.

"Pak, sedang apa di pantry pagi-pagi begini? Butuh kopi?"

"Tidak! Saya cuma ingin kamu memikirkan langkah selanjutnya untuk mendekatkan Jenny dan Natha."

Nambah-nambah pikiran aja, batin Shopia.

"Nanti saya pikirkan, Pak."

"Jangan nanti dong, Shopia! Sekarang."

Shopia mencoba sabar. "Iya, Pak. Ini saya lagi coba mikir."

"Kita harus gerak cepat, Shopia! Saya khawatir pada Natha karena selama ini dia hidup di Jerman."

"Iya, Pak. Saya akan pastikan yang terbaik."

"Oh iya, Shopia. Saya butuh laporan aktiva tahun lalu lengkap dengan nilai bukunya. Kirim ke saya via WA before lunch."

Bibir Shopia berdenyut-denyut. Ia coba menahan rasa kesal. Jadi yang mana harus Shopia kerjakan terlebih dahulu?

"Jangan lupa pikirkan juga cara mendekatkan Jenny dan Natha. Saya tunggu sebelum makan siang." Pak Batara melipat tangan di atas perut.

Mukul bos sendiri dosa nggak sih?

"Otak saya cuma satu lho, Pak." Shopia meratapi nasib.

"Yang bilang dua siapa Shopia?" Pak Batara mengangkat alisnya ke atas. Ekspresi wajah beliau semakin menyebalkan di mata Shopia.

"Nggak ada, Pak."

"Dimaksimalkan dong penggunaan otaknya," saran Pak Batara.

Boleh Shopia menangis?

"Iya, Pak. Ini lagi dimaksimalkan," sahut Shopia nestapa.

Pak Batara menempuk bahu Shopia. "Yang tabah, ya." Kemudian beliau pergi tanpa rasa bersalah. Meninggalkan Shopia dengan kesedihan.

"Oh, jadi kamu dan Papa ada main di belakang saya."

"Ya Tuhan!" Shopia menjerit kaget. Natha muncul dari balik dinding di dekat pintu masuk.

"Natha? Maksud saya Pak Natha."

"Pintar ya sekarang kamu," sindir Natha.

Bola mata Shopia bergerak tak menentu. Ada kebingungan di sana.

"Tahu apa kesalahan kamu, Shopia?" tanya Natha.

Shopia menggeleng kuat. Pura-pura bodoh adalah jurus andalannya.

"Pertama, kamu berkonspirasi di belakang saya dengan ayah saya sendiri."

"Saya bisa jelaskan, Pak."

"Kedua, kamu mengaku sebagai ibu saya."

Hey Stupid, I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang