Part 8 - Hinaan Natha

12.2K 1.5K 771
                                    

Hai, hai semua. Aku balik lagi. Ada yang kangen?

Tes semangat dulu, spam lalala yeyeye 👉

Spam judul 👉

Udah pada mandi belum?

Spam nama Shopia 👉

Spam nama Jenny 👉

Happy reading ❤

Tandai typo, soalnya belum revisi 😌

Diamku adalah caraku mencintaimu.
______

Shopia keluar dari dalam lift di lantai top management. Kakinya melangkah ringan menuju ruangan Natha berada. Di tangan Shopia ada berkas yang akan ia serahkan pada Natha.

Lembar konfirmasi audit yang Shopia bawa sebenarnya adalah pekerjaan milik Jenny. Tapi karena perempuan itu dipanggil Pak Batara tadi, jadi Shopia yang menyerahkannya ke ruangan Natha.

Dan sejujurnya Shopia sedang tidak ingin bertemu Natha.

"Pak Natha ada di ruangan?" tanya Shopia setibanya di meja sekretaris Natha

"Pak Natha sedang meeting."

Tanpa sadar Shopia menghela napas lega karena Natha sedang tidak ada di ruangan. Artinya Shopia hanya perlu menitipkan berkas ini dan tidak perlu bertemu Natha.

"Saya titip berkas konfirmasi audit PT Semesta Laras Bersama. Berkas ini kemarin diminta Pak Natha melalui Pak Batara," kata Shopia sembari menyerahkan berkas itu. Ia senang sendiri.

Sekretari Natha menerimanya. "Titipan atas nama Shopia?"

"Iya!"

"Shopia, gue dengar Pak Natha lagi dekat sama anak dari divisi finance?" tanya Sekretaris Natha dengan nada yang lebih akrab.

Wah, cepat sekali gosip menyebar.

"Siapa sih orangnya?" tanyanya lagi.

"Gue kali," jawab Shopia asal.

"Serius?"

Shopia hanya menampilkan senyuman jenaka sebelum berlalu dengan langkah riang kembali menuju ruangan divisi finance and accounting. Melihat wajah iri Sekretaris Natha saat ia mengaku sebagai pasangan Natha jelas sangat menghibur. Mungkin nanti seperti itu perasaan yang akan Jenny rasakan.

Shopia mendaratkan bokong di kursi kerja.

"Shopia, berkasnya udah sampai ke tangan pak Natha?" tanya Jenny dari balik kubikelnya.

"Udah dong!"

"Sorry gue ngerepotin lo. Gue benar-benar keteteran ngurus biaya transpot. Belum lagi gue harus ngecover kerjaan Bian yang lagi cuti," sesal Jenny.

"Santai," kata Shopia dengan nada ringan. Tidak ada yang perlu dipermasalahkan bukan? Lagi pula dia tidak bertemu Natha yang super menyebalkan.

"Shopia, kiriman ke PT Angkasa Sejatera closing. Invoice ke PT Angkasa bisa lo terbitkan," beritahu karyawan dari bagian produksi.

"Siap!" Shopia menatap layar komputernya semakin serius. Secangkir teh madu menemani Shopia menyelesaikan pekerjaannya.

Jarum jam bergerak dengan cepat. Waktu menunjukkan hampir jam sebelas siang. Kondisi ruangan yang semula tenang, berubah riuh saat pintu tiba-tiba dibuka dengan kasar. Natha masuk dengan wajah emosi.

Hey Stupid, I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang