Hey Stupid, I Love You!

Part 40 - Disakiti atau Menyakiti

Aku balik lagi karena target di part ebelumnya target udah tercapai 🥳🥳

Spam lalala yeyeye 👉

Spam nama Shopia 👉

Spam nama Jenny 👉

Kalian baca cerita ini jam berapa?

Udah makan?

Jomblo mana suaranya?

Happy reading ♥️

Aku percaya Tuhan itu baik.
____

"Nath, aku nginap ya malam ini?" Jenny meletakkan kripik singkong yang ia ambil dari dapur di atas meja. Saat ini mereka sedang ada di rumah Natha setelah pulang kerja. 

"Apa gak sebaiknya kamu pulang? Aku antar," tawar Natha.

"Keluarga aku di rumah lagi rame. Kan minggu depan mau lamaran, jadi semua antusias. Aku butuh ketenangan bareng kamu." Jenny tersenyum lebar.

Natha menyandarkan punggungnya pada sofa. Sejujurnya dia sangat lelah hari ini.

Sehari setelah membawa Jenny menemui ibu Natha, keesokan harinya Natha memberanikan diri untuk menemui ayahnya untuk membicarakan masalah pernikahan. Tentu saja disambut baik oleh pak Batara yang selama ini selalu ingin memiliki calon menantu.

Lalu berlanjut menemui keluarga Jenny. Hingga dapatlah waktu lamaran yang tepat, yaitu minggu depan. Semua berjalan sangat mulus. Sepertinya semesta memang sangat merestui mereka.

"Ya sudah kalau kamu mau menginap. Kamar yang biasa kamu gunakan selalu bersih." Natha pasrah.

Selama menginap di rumah Natha Jenny memang punya kamar sendiri. Sementara Natha tidur di kamar miliknya sendiri. Sebatas itu saja sejauh ini.

"Kamu istirahat gih, pasti capek seharian di kantor." Natha mengacak rambut pada puncak kepala Jenny.

Jenny mengangguk lucu. "Hmmm. Kamu juga istirahat."

Natha beranjak dari duduknya, ia melangkah menuju kamar diikuti Jenny yang juga pergi menuju kamarnya sendiri.

"Nath!" panggil Jenny sebelum Natha benar-benar masuk ke dalam kamar.

Natha menoleh. Jenny dengan cepat kini sudah berdiri di depannya. Perempuan itu tersenyum jail, senyuman yang Natha tidak mengerti maksudnya.

"Aku mau tidur di kamar kamu!" Jenny berujar heboh sembari menyingkirkan tubuh Natha dari depan pintu. Lalu dia menerobos masuk. Jenny tertawa ringan karena berhasil membuat Natha kaget akan tingkahnya.

"GAK BOLEH!" kata Natha marah.

Tawa riang Jenny mendadak lenyap mendengar teriakan Natha yang cukup kuat. Bahkan wajah laki-laki itu memerah. Amarah tergambar jelas di wajah Natha.

"Kamu gak boleh tidur di sini!" sentak Natha. Ia tarik Jenny keluar dari kamarnya.

Entahlah, Natha tidak mengerti pada tindakannya. Tidak ada yang boleh masuk ke dalam kamarnya. Tidak ada! Kecuali Shopia. Dia takut jika Jenny masuk ke dalam kamarnya akan merusak kenangan yang ia miliki dengan Shopia.

Kenangan indah pertama dan terakhir yang ia punya dengan Shopia.

Tidak ada yang berubah dalam kamar itu sejak Shopia pergi. Bahkan alas tempat tidur hingga bantal tidak Natha ganti walau hampir dua bulan lamanya Shopia hilang.