Part 26 - Foto

10.5K 1.2K 4K
                                    

Yuhuuuu, aku balik lagi 😊😊

Iyap, bener! Ini update part baru! Bener-bener part baru!

Spam sesuatu di sini 👉

Spam nama Shopia 👉

Spam nama Jenny 👉

Spam judul 👉

Spam horeeee 👉

Spam nama kalian 👉

Jangan lupa komen di setiap paragraf 😊

❌️ tandai typo ❌️

Tidak memiliki
Tapi merasa tersakiti.
_____

Natha dengan langkah mantap membawa Shopia menelusuri lobi. Langkah penuh keyakinan itu mendadak berhenti sebelum benar-benat sampai di pintu utama gedung. Genggaman tangan Natha perlahan-lahan melemah.

Natha sadar dia melupakan Jenny.

Natha menoleh ke belakang. Mencari sosok Jenny yang masih berdiri di dekat pintu masuk lift. Menatapnya dengan mata penuh luka. Natha merasa bersalah melanggar janji pada dirinya sendiri untuk tidak menyakiti hati pasangannnya seperti yang ajarkan ibunya

"Saya nggak butuh bantuan Pak Natha," bisik Shopia. Dia mengerti kegalauan hati Natha.

"Kamu lebih butuh saya untuk saat ini." Natha kembali melangkah bersama Shopia.

Namun tidak berapa jauh Natha merasakan seseorang menarik tangannya. Kuat sekali genggaman itu.

"Aku juga butuh kamu, Nath," ungkap Jenny sembari menarik tangan Natha.

Natha menoleh ke belakang. Mata Jenny begitu sayu menatapnya.

Beberapa karyawan yang menyaksikan drama itu hanya dapat membisu. Menikmati cinta segitiga yang sangat rumit. Kira-kira posisi siapa yang paling sakit di sini?

"Jangan kemana-mana." Jenny menunduk sedih, genggamannya pada tangan Natha semakin kuat.

Shopia merasakan rangkulan Natha di bahunya kian lemah. Shopia tahu laki-laki ini sedang goyah. Natha bingung pada perasaannya sendiri.

"Tapi--" Natha kehilangan kata-kata.

"Aku yang selalu ada buat kamu, Nath." Kini tangan Jenny beralih ke pipi Natha. Ia usap pelan.

Dan rangkulan Natha pada Shopia hampir terlepas.

"Nath, aku yang bantu kamu untuk sembuh," ujar Jenny sembari menarik tangannya dari pipi Natha. "Ingat luka yang sudah Shopia torehkan?"

Ketika Jenny menyinggung soal luka refleks rangkulan Natha lepas dari bahu Shopia. Sialnya, Shopia merasa kehilangan dan kecewa.

"Tapi Shopia, dia dipukul." Natha balas menatap Jenny.

"Jangan kasihani saya, Pak," sela Shopia dengan sisa harga diri yang ia milik dengan hati yang patah. Dengan rasa malu yang tidak terukur.

"Saya bisa jaga diri," tambah Shopia.

"Bisa jaga diri bagaimana?!" sentak Natha marah. "Dipukul pakai tangan kosong saja kamu tidak melawan."

"Natha," panggil Jenny lembut. "Tolong berhenti peduli. Shopia sudah besar. Dia bisa jaga diri sendiri."

Lagi-lagi perasaan Natha seolah kembali ditarik ke arah Jenny.

"Berhenti peduli. Dia cuma masa lalu." Jenny merayu dengan cara yang lembut.

Hey Stupid, I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang