Part 41 - The Deal

5.6K 705 1.5K
                                    

Aku balik lagi karena target di part sebelumnya target udah tercapai 🥳🥳

Spam lalala yeyeye 👉

Spam nama Shopia 👉

Spam nama Jenny 👉

Kalian baca cerita ini jam berapa?

Udah makan?

Jomblo mana suaranya?

Happy reading ♥️

Semua orang pemeran utama dalam kisah hidupnya masing-masing,
Kadang menjadi tokoh antagonis dalam kisah hidup orang lain.
______

Natha telah berpakaian formal dan siap untuk berangkat kerja. Saat keluar dari dalam kamar dia tidak menemukan siapa pun di dapur. Bahkan masakan yang dijanjikan Jenny tadi tidak selesai dimasak perempuan itu, keadaan dapur berantakan.

Kemana Jenny pergi?

"Jenny," panggil Natha.

Tidak terdengar ada jawaban.

Natha memilih untuk memeriksa ponselnya, barang kali ada chat Jenny. Dan benar saja, Jenny mengirim pesan untuk Natha.

Natha, aku buru-buru pergi karena ada urusan penting. Hari ini sepertinya aku gak masuk kantor. ♥

Natha menghela napas pelan sembari mengetik balasan untuk Jenny.

Take care

Lalu Natha kembali menyimpan ponselnya. Tidak ada perasaan apa-apa yang Natha rasakan kecuali, lelah.

*******

Jenny turun dari dalam mobil menuju alamat yang Shopia kirim padanya. Lingkungan kos tempat Shopia tinggal terlihat sederhana. Tidak begitu ramai, tidak sepi juga.

Shopia menunggu Jenny di depan gedung. Hal yang pertama kali menarik perhatian Jenny adalah perut Shopia, perut itu masih rata. Kaki Jenny mulai melangkah dengan ragu.

"Jenny," kata Shopia lirih. Suaranya terdengar serak. Shopia mati-matian menahan tangis.

"Kita bicara di dalam." Jenny berujar dengan nada dingin.

Shopia menuntun Jenny menuju kamar kosnya yang sederhana.

"Lo mau minum apa?" tawar Shopia.

Jenny duduk di pinggir ranjang kecil Shopia. Tidak ada sofa di sini.

"Lo punya apa?" Jenny balas bertanya, terkesan menyindir.

Jemari Shopi saling beradu menahan semua sesak yang ada di dadanya. "Gue bahkan gak punya secangkir teh untuk disuguhkan. Satu-satunya yang gue punya hanya harga diri saat ini."

"Anak siapa itu, Shopia?"

Shopia hanya memberitahu Jenny bahwa dia sedang hamil. Sampai sinu hanya sebatas itu, Shopia masih mengumpulkan keberanian untuk membuka kebenaran. Shopia takut, tapi dia tidak tahu harus bagaimana.

Shopia punya opsi untuk memberitahu Natha. Jelas itu bukan pilihan yang baik, Natha tidak akan mengerti posisinya sebagai seorang perempuan. Pemikiran ini yang membuat Shopia yakin untuk memberitahu Jenny terlebih dahulu, Jenny akan paham sekaligus akan sedikit menguragi rasa bersalah Shopia.

Hey Stupid, I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang